ICORCS 2025! Menjembatani Riset dan Pengabdian Masyarakat untuk Membangun Harmoni Global

ICORCS 2025 Universitas KH Abdul Chalim
konferensi ICORCS 2025 di Gedung Islamic Center Surabaya, menampilkan narasumber internasional dan peserta dari berbagai bidang akademis.
Ruang redaksi
Print PDF

Ruang.co.id – Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Mojokerto kembali menggelar International Conference on Research and Community Service (ICORCS) yang keempat. Konferensi bertaraf internasional ini digelar di Gedung Islamic Center Surabaya, dan menjadi wadah untuk membahas solusi nyata terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat melalui riset dan pengabdian.

Dalam acara pembukaannya, Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun sinergi antara penelitian dan pengabdian masyarakat. Menurutnya, meskipun umumnya pengabdian masyarakat dilakukan oleh pemerintah, UAC membuktikan bahwa perguruan tinggi bisa berkontribusi besar dalam hal ini, dengan menghubungkan riset akademik dan implementasi langsung di lapangan.

“Pengabdian kepada masyarakat biasanya tugas pemerintah, tapi perguruan tinggi bisa berperan sebagai penghubung riset yang punya dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Khofifah, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara akademisi dan masyarakat. Ia juga menggunakan analogi tari saman untuk menggambarkan pentingnya harmoni dalam kerjasama ini—gerakan yang beriringan tanpa tabrakan, meski arah geraknya berbeda.

ICORCS 2025 bertemakan “The Contribution of Authority and Knowledge in the Construction of Ideal Civilization for the Stability of Global Societies.” Konferensi ini menghadirkan berbagai narasumber internasional, seperti Dr. Bassem Abdullah Obaid dari Imam Al-Aazam University dan Prof. Muhammad Abdel Samad Al-Muhanna dari Al Azhar University, yang akan membahas kontribusi ilmu pengetahuan dalam menciptakan peradaban yang stabil.

Sementara itu, KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, menekankan bahwa ICORCS merupakan bagian dari komitmen UAC untuk menyebarkan hasil riset yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia berharap konferensi ini menghasilkan ide-ide yang tidak hanya bermanfaat dalam ranah akademis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan solusi bagi berbagai masalah sosial.

Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ide antara akademisi dan praktisi, tetapi juga bukti nyata dari pentingnya kemitraan dalam menghadapi tantangan sosial. “Kami ingin ICORCS menjadi wadah bagi akademisi, mahasiswa, dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi yang aplikatif,” tambah KH Asep.

Dengan lebih dari 200 peserta yang turut ambil bagian, ICORCS 2025 dipastikan akan menjadi sebuah platform penting untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat. Terlebih lagi, konferensi ini juga memuat jurnal ilmiah yang terindeks di Scopus dan Sinta, yang akan membantu penyebaran ilmu pengetahuan lebih luas lagi.

Harapannya, ICORCS 2025 akan terus berlanjut menjadi tonggak penting dalam pembangunan kemitraan yang harmonis antara riset akademik dan pengabdian masyarakat untuk menciptakan solusi konkret bagi masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia global.