Warna Baru Literasi: Balai Bahasa Jatim Luncurkan Buku Cerita Anak Dwibahasa

Balai Bahasa Jatim meluncurkan Buku Cerita Anak Dwibahasa
Balai Bahasa Jatim meluncurkan Buku Cerita Anak Dwibahasa karya 88 penulis dan 39 ilustrator. Bawa semangat literasi, pelestarian bahasa, dan cinta budaya lokal.
Ruang redaksi
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.idBalai Bahasa Jawa Timur (Jatim) bersama Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemah menghadirkan sebuah gebrakan baru dalam dunia literasi anak-anak Indonesia. Buku Cerita Anak Dwibahasa resmi diluncurkan, menghadirkan kisah-kisah unik yang ditulis oleh 88 penulis asal Jatim, Kamis (12/12/2024).

Ari Setyorini, Kasubag Umum Balai Bahasa Jatim, mengungkapkan proses seleksi yang panjang dan ketat untuk melahirkan buku ini. “Kami menerima sekitar 700-800 naskah dari para peserta. Setelah melalui proses kurasi, terpilih 113 cerita terbaik yang dikemas dengan tema STEAM, yaitu Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika,” jelas Ari.

Menurutnya, tema ini dipilih berdasarkan arahan dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (Pustanda) Kemendikbudristek. “Kami ingin anak-anak memahami budaya mereka sendiri, tanpa melulu terpengaruh budaya Barat,” tambahnya.

Karya Dwibahasa untuk Cinta Budaya dan Bahasa Lokal

Awaludin Rusiandi, Koordinator KKLP Penerjemah, menjelaskan bahwa buku ini dirancang untuk menarik minat anak-anak dengan ilustrasi menarik dari 39 ilustrator berbakat.

“Buku ini menggunakan dwibahasa agar anak-anak tidak hanya mengenal tetapi juga mencintai budaya lokal melalui bahasa. Misalnya, saat mereka membaca kata-kata dalam bahasa Jawa, mereka jadi tahu artinya,” ujar Andi.

Ia menambahkan, penggunaan dwibahasa juga menjadi salah satu cara menjaga eksistensi bahasa daerah di tengah ancaman kepunahan. “UNESCO menyebut bahwa multikulturalisme dan multilingualisme itu penting. Jika bahasa punah, pengetahuan yang diwariskan lewat bahasa itu juga akan hilang,” tegas Andi.

Menghidupkan Imajinasi Anak Melalui Cerita dan Ilustrasi

Buku ini tidak hanya berfokus pada cerita, tetapi juga mengajak anak-anak berimajinasi dan mengeksplorasi unsur-unsur dalam buku. “Harapannya, anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga mereview buku ini, lalu mencoba mempraktikkan hal-hal positif yang mereka pelajari dari cerita,” ungkap Ari.

Baca Juga  Mulyadi-Ardika Janji Lestarikan Budaya Tabanan, Anggarkan Rp1 Miliar per Desa Adat

Melalui peluncuran ini, Balai Bahasa Jatim juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan literasi anak-anak Indonesia dengan pendekatan yang kreatif dan edukatif.