Keajaiban Lumut, Si Pintar yang Bisa “Tidur” Saat Kekurangan Air dan Segera Hijau Kembali

Keajaiban Lumut
Ilustrasi (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Lumut adalah salah satu tanaman yang sering dianggap sepele namun memiliki keajaiban yang unik. Ukurannya kecil, tumbuh di tempat lembap, dan sering kita temui di sudut-sudut tak terduga seperti tembok atau batu.

Tapi tahukah kamu bahwa lumut memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup? Saat kekurangan air, lumut bisa memasuki fase “tidur” alias tidak aktif, dan begitu mendapatkan air, mereka langsung menghijau kembali.

Kemampuan ini menjadikan lumut salah satu tanaman paling tangguh yang pernah ada. Bahkan, lumut dianggap sebagai tanaman purba yang mampu bertahan di berbagai kondisi ekstrem sejak ratusan juta tahun yang lalu.

Fase Tidak Aktif: Cara Lumut Bertahan Saat Kekurangan Air

Ilustrasi (pexels)

Ketika persediaan air menipis, lumut memiliki mekanisme untuk mempertahankan hidupnya. Tanaman ini memasuki fase tidak aktif, di mana aktivitas metabolisme dalam selnya melambat hingga hampir berhenti. Bayangkan saja seperti mode hemat daya pada smartphone kamu. Fase ini memungkinkan lumut tetap hidup tanpa membutuhkan banyak sumber daya.

Kondisi tidak aktif ini disebut sebagai “desikasi.” Dalam fase ini, lumut mungkin terlihat kering, kecokelatan, atau bahkan seperti mati. Tapi jangan salah, mereka hanya beristirahat menunggu hujan berikutnya.

Mengapa Lumut Langsung Menghijau Saat Mendapat Air?

Saat air kembali tersedia, lumut dengan cepat menyerapnya melalui daun dan tubuhnya. Lumut tidak memiliki akar seperti tanaman lainnya, sehingga mereka mengandalkan tubuh mereka untuk menyerap air langsung dari lingkungan. Begitu air terserap, proses metabolisme mereka kembali aktif.

keajaiban lumut
Ilustrasi lumut menghijau (pexels)

Dalam waktu singkat, lumut akan kembali menghijau dan mulai berfotosintesis, menghasilkan energi untuk tumbuh dan berkembang biak. Proses ini terjadi begitu cepat, seolah lumut “hidup kembali” setelah tertidur lama.

Baca Juga  5 Zodiak yang Bisa Jadi Sahabat Terbaik Sepanjang Masa

Rahasia Adaptasi Lumut: Bertahan di Berbagai Kondisi Ekstrem

Kemampuan unik ini menjadikan lumut sebagai salah satu tanaman paling adaptif di dunia. Mereka bisa tumbuh di berbagai tempat, mulai dari hutan basah, padang pasir, hingga kutub. Bahkan di tempat-tempat yang hampir tidak ada kehidupan, seperti permukaan batu atau atap rumah, lumut tetap bisa bertahan.

Adaptasi ini membuat lumut menjadi pionir ekosistem. Mereka sering kali menjadi tanaman pertama yang tumbuh di area yang gersang atau rusak, membantu membangun ekosistem baru dengan menciptakan kondisi yang lebih layak bagi tanaman lain.

Lumut bukan hanya menarik dari sisi biologi, tetapi juga punya manfaat besar untuk manusia. Dalam ekosistem, lumut membantu menjaga kelembapan tanah dan mengurangi erosi. Mereka juga digunakan sebagai indikator kualitas udara, karena sangat sensitif terhadap polusi.

Dalam bidang penelitian, lumut sering dijadikan model untuk mempelajari adaptasi tanaman terhadap perubahan iklim. Sifatnya yang tangguh menjadi inspirasi untuk mencari solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan global.

Kemampuannya untuk bertahan hidup dengan cara “tidur” saat kekurangan air dan kembali hidup saat hujan tiba adalah pelajaran tentang adaptasi dan ketangguhan. Di balik ukurannya yang kecil, lumut menyimpan kekuatan besar yang membuatnya layak untuk diapresiasi.