Surabaya, Ruang.co.id – “Mufasa: The Lion King” membawa kita menyelami masa lalu Mufasa, sosok raja yang sebelumnya hanya terkenal sebagai ayah Simba. Film ini mengisahkan transformasi Mufasa dari anak singa yatim piatu yang terseret arus banjir hingga menjadi pemimpin bijaksana di Pride Lands.
Barry Jenkins sebagai sutradara, yang sebelumnya sukses dengan “Moonlight,” film ini menawarkan kedalaman emosional yang jarang ada dalam film animasi. Jenkins berhasil menggambarkan kompleksitas karakter Mufasa, termasuk hubungannya dengan Taka, yang kelak terkenal sebagai Scar.
Visual Memukau dengan Teknologi CGI Terkini
Dari segi visual, “Mufasa: The Lion King” memanfaatkan teknologi CGI untuk menghadirkan lanskap Afrika yang menakjubkan. Setiap detail, mulai dari padang savana hingga langit malam berbintang, tim gambarkan dengan realistis, memberikan pengalaman sinematik yang imersif.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa meskipun visualnya memukau, film ini kurang menghadirkan inovasi dalam penceritaan, sehingga terasa seperti pengulangan formula sebelumnya.
Musik dalam film ini tetap menjadi salah satu daya tarik utama. Hans Zimmer kembali dengan skor yang megah, dan dengan kontribusi dari Pharrell Williams dan Lebo M, menciptakan harmoni yang menyentuh hati. Lagu-lagu baru berpadu dengan tema klasik seperti “Circle of Life,” memberikan nuansa nostalgia sekaligus kesegaran.
Respon Penonton
Sejak perilisannya, “Mufasa: The Lion King” mendapatkan beragam tanggapan. Beberapa penonton merasa baper dengan kisah mendalam Mufasa, sementara yang lain mengkritisi kurangnya inovasi dalam alur cerita film ini.
Namun lebih banyak penonton yang sangat menyukai “Mufasa: The Lion King” karena merasa terharu dengan perjalanan hidup Mufasa yang penuh perjuangan.
Film ini sukses menggambarkan transformasi emosional Mufasa, dari keputusasaan hingga menemukan jati dirinya sebagai raja.
Alur cerita yang penuh pelajaran hidup film Mufasa ini membuat banyak penonton merasa terinspirasi dan baper, terutama dengan nilai-nilai tentang keberanian, tanggung jawab, dan cinta tanpa syarat kepada sesama.