Ruang.co.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi stunting. Pada Rabu (19/3/2025), BKKBN Jatim menggelar Apel Siaga Komitmen Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Kegiatan ini diikuti oleh 30 motor Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang langsung terjun ke lapangan untuk mengunjungi keluarga sasaran di Surabaya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, memimpin langsung kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa GENTING merupakan inisiatif untuk mengumpulkan donasi dari masyarakat dan menyalurkannya kepada keluarga berisiko stunting.
“Hari ini kami melaksanakan safari Ramadhan dalam bentuk distribusi donasi dari orang tua asuh. Bantuan ini berasal dari komunitas PKB di Surabaya yang mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada keluarga berisiko stunting,” ujar Maria Ernawati.
Kunjungan kepada keluarga sasaran dilakukan di beberapa lokasi, salah satu nya rumah keluarga Saiful Arif resiko stunting didaerah ngagel Ngagel Timur yang menerima bantuan nutrisi untuk anak usia bawah dua tahun atau umur 0-24 bulan (Baduta) selain baduta sasaran 1000 HPK adalah ibu hamil dan ibu menyusui.sementara bantuan nonnutrisi diberikan kepada keluarga Saiful Anwar resiko stunting di pucang sewu berupa perbaikan sanitasi melalui jambanisasi bantuan nonutrisi lainnya dapat berupa perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan air besih.
“Kami berharap dengan bantuan ini, anak-anak yang berisiko stunting bisa terhindar. Kami juga menggandeng perguruan tinggi seperti ITS dan UPN yang membantu teknologi air bersih, serta PUPR yang mendukung perbaikan rumah layak huni,” tambah Maria.
Salah satu penerima bantuan, Saiful Arif, mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah. “Saya sangat terbantu dengan bantuan ini. Saya mendapat sembako dan makanan tambahan untuk balita. Harapan saya, program seperti ini terus berlanjut agar keluarga yang kurang mampu bisa terbantu,” katanya.
Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo, juga menyampaikan apresiasinya. “Di wilayah kami terdapat 10 anak pra-stunting dan 6 anak stunting yang mendapatkan pendampingan. Yang sudah stunting kami dampingi ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, sementara yang pra-stunting kami jaga agar tidak sampai terkena stunting. Kami berterima kasih kepada BKKBN atas bantuan dan perhatian bagi warga kami,” jelasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pembukaan UPPKA Ramadhan Sale 2025, yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha mikro. Maria Ernawati menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan masyarakat dan sektor swasta untuk mewujudkan generasi bebas stunting di masa depan.
Dengan program ini, BKKBN Jatim berharap dapat menekan angka stunting di Surabaya dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Mari dukung bersama upaya pencegahan stunting untuk masa depan yang lebih baik!