Surabaya, Ruang.co.id – Pernahkah Anda melihat teman atau kerabat pria yang tiba-tiba mengubah gaya rambutnya drastis, membeli motor sport baru, atau bahkan memutuskan untuk berkarir di bidang yang sama sekali berbeda?
Mungkin Anda bertanya-tanya, ‘Ada apa dengan dia?’. Perubahan-perubahan drastis seperti ini bisa jadi merupakan tanda dari fenomena yang disebut ‘puber kedua’ pada pria.
Puber kedua pada pria sering disebut sebagai “krisis paruh baya” (midlife crisis). Fase ini menggambarkan periode ketika pria mengalami perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang signifikan, biasanya terjadi di usia 40-50 tahun.
Perubahan ini sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan hormon testosteron dan tekanan emosional dari fase kehidupan tertentu.
Apa saja tanda-tandanya? Yuk, kita bahas!
1. Perubahan Fisik
- Penurunan Hormon Testosteron
Mulai terjadi di usia 30-an, tetapi gejala biasanya lebih terasa di usia 40-50 tahun. Penurunan testosteron dapat menyebabkan:- Berkurangnya massa otot.
- Peningkatan lemak tubuh, terutama di area perut.
- Penurunan gairah seksual.
- Kelelahan Kronis
Pria sering merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. - Kerontokan Rambut
Rambut yang semakin menipis atau rontok juga sering menjadi tanda perubahan hormonal. - Masalah Kesehatan
Risiko penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung meningkat pada usia ini.
2. Perubahan Emosional dan Psikologis
- Krisis Identitas
Pria sering mempertanyakan pencapaian hidup mereka, baik dalam karier, keluarga, maupun tujuan pribadi. - Mood Swings
Perubahan suasana hati yang tidak menentu, mulai dari bahagia hingga depresi tanpa alasan jelas. - Perasaan Tidak Puas
Banyak pria merasa tidak puas dengan hidup mereka, seperti merasa waktu berlalu terlalu cepat atau tidak cukup menikmati hidup.
3. Perubahan Perilaku
- Keinginan untuk Hal Baru
Pria mungkin mencoba hobi baru, mengganti gaya hidup, atau bahkan membeli barang-barang mahal sebagai cara untuk “menghidupkan kembali” masa muda. - Perhatian Berlebihan pada Penampilan
Mulai memperhatikan penampilan lebih dari biasanya, seperti berolahraga intens, mengubah gaya berpakaian, atau menggunakan produk perawatan kulit. - Peningkatan Ketertarikan pada Hubungan Baru
Beberapa pria merasa tergoda untuk mencari hubungan baru atau memperbaiki hubungan lama, yang terkadang memicu konflik rumah tangga.
Mengapa Puber Kedua Terjadi pada Pria?
Krisis paruh baya pada pria sering kali dipicu oleh perubahan hormonal yang kompleks, terutama penurunan testosteron.
Selain itu, tekanan sosial dan karier yang terasa begitu berat, ditambah dengan anak-anak yang mulai mandiri, dapat memicu perasaan kehilangan arah dan kesepian.
Tak kalah penting, ketakutan akan penuaan dan hilangnya vitalitas juga menjadi pemicu utama perubahan drastis dalam kehidupan pria
Puber kedua pada pria adalah fase alami yang membawa perubahan besar, baik fisik, emosional, maupun perilaku. Meski sering dianggap sebagai “krisis,” ini juga bisa menjadi peluang untuk introspeksi dan memperbaiki kualitas hidup.