Duda Sidenreng Rappang Kaya Raya Cari Jodoh VIA Whatsapp

Ruang Wawan
Ruang Wawan
Print PDF

Duda Sidenreng Rappang Kaya Raya Cari Jodoh VIA Whatsapp

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, segala sesuatu menjadi mungkin, termasuk mencari jodoh. Salah satu kisah menarik datang dari seorang duda kaya raya di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, yang menghebohkan jagat maya.

Pria berinisial HR (45 tahun) ini menjadi buah bibir setelah mengunggah foto profilnya di aplikasi WhatsApp dengan keterangan yang tidak biasa. “Duda kaya raya cari jodoh. Serius!” tulisnya disertai nomor WhatsApp aktif.

Duda Sidenreng Rappang Kaya Raya Cari Jodoh VIA Whatsapp

Unggahan HR sontak viral dan menarik perhatian para wanita di seluruh Indonesia. Dalam waktu singkat, nomor WhatsAppnya dibanjiri pesan dari wanita yang tertarik. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari luar Sidrap.

HR sendiri mengaku tidak menyangka unggahannya akan mendapat respons yang begitu besar. Awalnya, ia hanya iseng-iseng mengunggah foto profil tersebut karena merasa bosan dan kesepian setelah ditinggal istrinya.

“Saya sudah lama menjanda. Selama ini, saya fokus pada pekerjaan dan tidak sempat memikirkan jodoh. Tapi, akhir-akhir ini saya mulai merasa kesepian. Makanya, saya coba cari jodoh lewat WhatsApp,” ujar HR.

Meski berstatus duda, HR bukanlah orang sembarangan. Ia memiliki penghasilan yang cukup besar dari bisnis pertambangan dan pertaniannya. Hal ini membuat ia memiliki kekayaan yang melimpah.

“Saya tidak mau menyebutkan berapa penghasilan saya. Yang jelas, saya bisa menjamin kehidupan yang layak bagi istri saya nantinya,” kata HR.

Kriteria wanita yang dicari HR cukup sederhana. Ia menginginkan wanita yang baik hati, setia, dan bisa menerima masa lalunya. Usia dan fisik bukan menjadi prioritas utama baginya.

“Yang terpenting itu hatinya. Saya ingin wanita yang bisa menjadi partner hidup saya dan bisa menerima saya apa adanya,” tutur HR.

Fenomena duda kaya raya cari jodoh lewat WhatsApp ini memicu pro dan kontra di masyarakat. Ada yang menganggapnya sebagai hal yang wajar, ada pula yang mengkritiknya sebagai tindakan yang tidak etis.

“Menurut saya, wajar saja jika seorang duda kaya raya mencari jodoh lewat WhatsApp. Itu haknya dia. Yang penting, dia jujur dan tidak merugikan orang lain,” komentar salah seorang warganet.

“Saya tidak setuju dengan cara seperti ini. Mencari jodoh itu harus dilakukan dengan tulus dan hormat. Bukan hanya karena uang atau kekayaan,” kritik warganet lainnya.

Selain HR, masih banyak pria kaya raya di Indonesia yang mencari jodoh lewat jalur tidak biasa. Ada yang menggunakan jasa biro jodoh, ada pula yang mengunggah pengumuman di media sosial.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kekayaan tidak selalu menjadi jaminan kebahagiaan. Manusia, siapa pun itu, tetap membutuhkan sosok pendamping untuk berbagi suka dan duka dalam hidup.