Menghemat Energi Hingga 30% dengan Pembaruan Sederhana di Linux, Solusi Cerdas untuk Data Center dan Server

Hemat energi Linux mencapai 30%
Ilustrasi pengoperasian server IT
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Bayangkan dunia di mana server-server besar dan data center yang menggerakkan seluruh internet kita bisa menghemat energi hingga 30% hanya dengan sedikit perubahan pada kode. Tidak, ini bukan mimpi! Ini kenyataan berkat pembaruan terbaru pada Linux yang, meskipun hanya terdiri dari 30 baris kode, dapat meningkatkan efisiensi server untuk hemat energi secara signifikan.

Ini pertama kali ditemukan dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada Desember 2023, dan temuan ini cukup mengejutkan. Para peneliti menyarankan bahwa dengan hanya menambah 30 baris kode ke dalam Linux, throughput data bisa meningkat hingga 45%. Hebatnya, perubahan ini tidak akan menambah waktu pemrosesan untuk setiap permintaan, yang berarti kecepatan tetap terjaga, sementara penggunaan energi turun drastis.

Seberapa Besar Dampaknya?

Pernahkah Anda membayangkan betapa besar energi yang digunakan oleh server dan data center di seluruh dunia? Sekarang, bayangkan penghematan sebesar 30%. Data center global diperkirakan menggunakan sekitar 500 terawatt-jam energi per tahun. Dalam beberapa tahun, jumlah ini bisa berlipat ganda. Bayangkan 10% dari total konsumsi energi ini bisa digunakan untuk menyuplai listrik di negara kecil seperti Denmark!

Pembaruan pada Linux ini bukan hanya tentang menghemat energi, tetapi juga meningkatkan kinerja server. Menurut Profesor Karstens, salah satu penulis studi tersebut, perbaikan ini tidak memerlukan penambahan kompleksitas pada kernel Linux. Sebaliknya, fokusnya adalah pada optimasi alur kerja dan pengurangan permintaan interrupt ke prosesor.

Apa Itu Interrupt Request (IRQ)?

Di dunia pemrograman, Interrupt Request (IRQ) adalah sinyal yang digunakan untuk menghentikan eksekusi program sementara dan mengalihkan sumber daya ke tugas lain. Meskipun ini berguna dalam banyak situasi, penggunaan IRQ yang berlebihan bisa menyebabkan inefisiensi, terutama ketika menangani data dalam jumlah besar.

Baca Juga  Wow! Semakin Dekat Jelajahi Lautan Terdalam dengan Teknologi Deep Sea Exploration Makin Canggih

Melalui perubahan sederhana pada kernel, cache prosesor dapat digunakan lebih efisien, sehingga mengurangi jumlah interrupt yang diperlukan. Hasilnya? Server bisa bekerja lebih cepat, dengan lebih sedikit gangguan, terutama saat berada di bawah beban berat.

Saat ini, perubahan ini telah diterapkan pada versi 6.13 dari kernel Linux, dan diharapkan dapat lebih luas diimplementasikan dalam pembaruan Linux yang akan datang. Namun, tentu saja, penerapan di dunia nyata tidak akan instan. Diperlukan waktu untuk mengimplementasikan pembaruan ini di server dan data center global. Tetapi begitu penerapannya merata, manfaatnya akan terasa luar biasa.

Kenapa Ini Penting untuk Dunia Digital?

Efisiensi energi di data center tidak hanya berdampak pada penghematan biaya operasional, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan kita. Data center adalah pusat dari revolusi digital, dan dengan semakin banyaknya data yang diproses setiap hari, mengurangi jejak karbon mereka menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Data center yang efisien energi, terutama yang menggunakan Linux sebagai sistem operasinya, akan sangat membantu mengurangi konsumsi daya yang berlebihan. Teknologi ini memungkinkan infrastruktur TI untuk beroperasi dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan energi, dan pada akhirnya menurunkan biaya operasional.

Dalam jangka panjang, ini bisa menjadi langkah besar menuju lingkungan yang lebih ramah dan keberlanjutan digital yang lebih baik.

Jadi, jika Anda bekerja di industri teknologi atau bahkan hanya penasaran dengan cara kerja server, pembaruan ini adalah langkah besar menuju dunia yang lebih hijau dan lebih efisien. Inilah saat yang tepat bagi kita semua untuk mendukung perubahan kecil yang memiliki dampak besar!

Jelas, pembaruan sederhana dalam sistem yang sudah kita kenal ini menawarkan potensi besar dalam hal penghematan energi. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, setiap inisiatif yang mengurangi jejak karbon akan memiliki dampak yang besar.

Baca Juga  X dan BlueSky Saingi TikTok dengan Feed Video Vertikal, Siapa Lebih Seru?

Dengan Linux memimpin perubahan ini, kita mungkin akan melihat lebih banyak inovasi yang mengarah pada efisiensi energi yang lebih baik.

Dengan menggunakan Linux untuk mengoptimalkan alur kerja dan mengurangi penggunaan interrupt, kita bisa melihat energi menjadi hemat secara energi besar-besaran di seluruh dunia.

Sederhana, efisien, dan ramah lingkunganā€”pembaruan kecil ini berpotensi mengubah cara kita menggunakan energi dalam infrastruktur TI global.