Surabaya, Ruang.co.id – Dalam semangat membangun profesionalisme pustakawan dan meningkatkan literasi masyarakat, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jawa Timur kembali menggelar rapat kerja (Raker) dan seminar ilmiah tahunan. Bertempat di Gedung Graha Pustaka Disperpusip Jatim, acara ini menghadirkan ratusan pustakawan dari perguruan tinggi, dinas perpustakaan, OPD, hingga sekolah-sekolah se-Jawa Timur.
Ketua IPI Jatim, Drs. Supratomo, M.Si, menegaskan pentingnya acara ini dalam menyatukan visi dan misi pustakawan di Jawa Timur.
“Selain untuk menyatukan pandangan bersama, Raker ini juga bertujuan meng-update wawasan pustakawan agar bisa membaca peluang dan potensi profesinya dengan lebih baik,” ujar Supratomo.
Menurutnya, agenda ini merupakan langkah nyata IPI Jatim untuk menjawab amanat UU Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 34 Ayat 3 tentang organisasi profesi pustakawan. Organisasi diharapkan mampu memajukan literasi, meningkatkan kompetensi, dan mengembangkan karier pustakawan di seluruh Indonesia.
Seminar ilmiah yang digelar sebagai pembuka acara Raker mengusung tema “Membangun Profesionalisme Pustakawan Menuju Masyarakat Literasi”. Acara ini menghadirkan narasumber ternama seperti Prof. Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag, Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, serta Dianita Rohmatin Setyani Nugroheni Arisal Fika Bakti, finalis Pustakawan Berprestasi Nasional 2024.
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si, melalui Melkion Donald, S.Pd, M.Hum, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif IPI Jatim. Menurutnya, seminar ini sangat relevan dengan tantangan pustakawan masa kini.
“Profesionalisme mencakup banyak aspek, mulai dari kompetensi, etika kerja, hingga inovasi dan kreativitas. Kami mendukung penuh langkah IPI Jatim untuk terus meningkatkan kapasitas pustakawan demi mewujudkan masyarakat yang cinta literasi,” tegas Melkion.
Melkion menambahkan, seorang pustakawan profesional harus memiliki integritas dan etos kerja yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa pustakawan yang profesional tahu apa yang harus dilakukan, mampu menjadi problem solver, dan menjadikan profesi pustakawan sebagai panggilan hidup yang dijalankan dengan sepenuh hati.
“Kunci utama adalah tidak memilih dengan siapa ia akan bekerjasama. Pustakawan harus bisa memperluas jejaring di mana pun dan kapan pun. Ini adalah profesi yang menuntut komitmen dan pengabdian tinggi,” imbuhnya.
Acara Raker dan seminar ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi menjadi momentum penting bagi IPI Jatim untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan literasi masyarakat Jawa Timur. Dengan sinergi antara pustakawan di berbagai lini, IPI Jatim optimis mampu menghadirkan inovasi baru dalam dunia kepustakawanan.
Drs. Supratomo berharap, melalui Raker dan seminar ini, IPI Jatim mampu terus berkembang dan menjadi pionir dalam memajukan literasi di Jawa Timur.
“Ini bukan hanya soal profesi, tapi bagaimana kita bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat lewat literasi,” pungkasnya.
Jadi, bagaimana menurutmu? Siapkah pustakawan Jawa Timur membawa perubahan besar dalam literasi masyarakat? Simak terus berita terbaru seputar acara IPI Jatim 2024 hanya di Ruang.co.id!