Surabaya, Ruang.co.id – Kanker masih menjadi penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat. Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang. Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus) dengan 22.430 kematian baru akibat penyakit tersebut, diikuti kanker leher rahim (36.633 kasus).
Kanker payudara dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi risiko seseorang.
1. Faktor Genetik – Mutasi genetik, terutama pada gen BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko. Riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko yang signifikan.
2. Usia – Risiko kanker ini meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
3. Faktor Hormon – Penggunaan terapi hormon setelah menopause, menstruasi pertama yang datang lebih awal (sebelum usia 12 tahun), dan menopause yang terjadi lebih lambat (setelah usia 55 tahun) dapat meningkatkan risiko.
4. Gaya Hidup – Faktor seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan diet tinggi lemak.
5. Paparan Radiasi – Paparan radiasi, terutama di dada, terutama pada usia muda.
6. Reproduksi – Wanita yang tidak pernah melahirkan atau melahirkan pertama kali setelah usia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
7. Riwayat Kesehatan Pribadi – Wanita yang pernah memiliki riwayat kanker sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk terkena kembali.
Meskipun ada banyak faktor risiko, tidak semua wanita yang memiliki faktor-faktor tersebut akan terkena kanker payudara.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, baiknya kita mengenali tanda-tanda kanker payudara pada wanita sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang efektif.
1. Benjolan di payudara atau ketiak. Hal ini merupakan gejala awal penyakitnya.
2. Perubahan pada ukuran atau bentuk payudara. Payudara mungkin tampak asimetris atau ukurannya berubah tanpa alasan yang jelas.
3. Perubahan pada kulit payudara. Kulit di sekitar payudara bisa menjadi berkerut, berlekuk, atau merah dan bersisik.
4. Nyeri di payudara. Meskipun tidak selalu tanda kanker, nyeri yang tidak biasa dan terus-menerus di payudara perlu diperiksakan.
5. Puting mengeluarkan cairan. Keluarnya cairan selain ASI dari puting susu, terutama jika berdarah, bisa menjadi gejala kanker payudara.
6. Perubahan pada puting. Puting yang masuk ke dalam atau berubah bentuk dan posisi juga bisa menjadi tanda kanker payudara.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami tanda-tanda ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan menjaga gaya hidup sehat untuk meminimalkan risiko. (R4)