Ruang.co.id – Gemuruh tepuk tangan memenuhi halaman MAN Kota Surabaya ketika panggung MACRO 2025 resmi dibuka. Acara tahunan bertajuk Manesa Creative Operations ini kembali membuktikan diri sebagai wadah terbaik untuk menyalurkan kreativitas siswa. Dengan mengusung tema “Beautiful Experience Shining in Neon Brilliance”, pentas seni berhasil mencuri perhatian tidak hanya dari kalangan pelajar tapi juga masyarakat Surabaya. Kamis, (17/4/2025).
Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik semata. MACRO hadir sebagai ruang berekspresi yang memadukan seni, kolaborasi, dan pembelajaran life skill secara harmonis. Dari alunan musik yang menggema hingga gerakan tari yang memukau, setiap penampilan mengisahkan semangat generasi muda yang haus akan kreativitas.
Sebelum mencapai puncak acara, MACRO 2025 telah melewati dua tahap kompetisi yang penuh semangat. Tahap pertama adalah Macosta Internal yang menjadi ajang unjuk bakat bagi siswa MAN Surabaya sendiri. Setiap kelas dari jenjang X hingga XII wajib mengirimkan perwakilan, menciptakan atmosfer persaingan sehat sekaligus mempererat ikatan antar angkatan.
Tahap kedua, Macosta Eksternal, justru menjadi magnet utama dengan melibatkan 40 sekolah se-Surabaya dalam kompetisi band yang sengit. Tahun ini, Fortyzen dari SMAN 20 Surabaya berhasil memenangkan kompetisi setelah melalui proses seleksi ketat. “Kami benar-benar tidak menyangka bisa menang karena persaingannya sangat ketat,” ungkap Mozam, drummer band tersebut dengan wajah masih terlihat tak percaya.
Puncak acara menjadi semakin berkesan dengan kehadiran Guyon Waton sebagai bintang tamu. Band asal Jogja ini sukses menghipnotis seluruh penonton dengan lagu-lagu hits mereka. Suasana semakin hidup ketika ratusan siswa menyanyi bersama, menciptakan momen yang sulit dilupakan.
Namun MACRO bukan sekadar tentang musik. Berbagai penampilan seperti tarian tradisional, modern dance, hingga pertunjukan silat turut memeriahkan acara. Setiap penampilan dirancang dengan konsep matang, menunjukkan dedikasi tinggi para peserta.
Di balik gemerlap panggung, tersimpan pelajaran berharga yang mungkin tidak didapatkan di kelas biasa. Drs. Fathorrakhman, M.Pd, Kepala MAN Surabaya, dengan bangga menjelaskan, “MACRO sepenuhnya dikelola oleh siswa. Mulai dari perencanaan, koordinasi dengan pihak luar, hingga eksekusi di hari H. Guru hanya berperan sebagai pendamping.”
Pernyataan ini diamini oleh M. Syahril, Ketua OSIS MAN Surabaya, yang menambahkan bahwa acara ini menjadi laboratorium nyata untuk belajar manajemen event, negosiasi, dan kerja tim. “Kami belajar menghadapi masalah nyata, seperti mengatur anggaran, menjalin kerja sama dengan sponsor, hingga menyelesaikan konflik dalam tim,” ujarnya.
Keberhasilan MACRO 2025 membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk karakter generasi muda. Melalui panggung ini, siswa tidak hanya menunjukkan bakat tetapi juga belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan kepemimpinan.
“Kami berharap MACRO bisa terus berkembang menjadi lebih besar dan inklusif di tahun-tahun mendatang,” tutup Syahril.