ruang

Mengungkap Misteri Adanya Air di Luar Planet Bumi: Lautan Es di Bulan Europa dan Enceladus

Ilustrasi (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Penemuan adanya air di bulan Europa yang mengorbit planet Jupiter dan Enceladus yang mengorbit Saturnus. Hal ini menjadi salah satu penemuan besar dalam dunia astronomi. Air adalah elemen penting untuk kehidupan, dan keberadaannya di luar planet Bumi menimbulkan pertanyaan besar. Apakah ada kemungkinan kehidupan di luar angkasa?

Berdasarkan hasil penelitian, kedua bulan ini memiliki lapisan es yang tebal di permukaannya, namun di bawah lapisan es ini terdapat lautan air cair yang diperkirakan sangat luas. Temuan ini membuat ilmuwan semakin tertarik untuk menjelajahi lebih jauh kedua bulan tersebut.

Europa, Bulan Jupiter dengan Lautan yang Berpotensi Menyimpan Kehidupan

Europa adalah salah satu bulan terbesar milik Jupiter, dan ia memiliki permukaan es yang mengilap dengan retakan-retakan khas yang menunjukkan adanya pergerakan di bawah permukaan. Menurut data oleh pesawat ruang angkasa Galileo milik NASA, terdapat indikasi kuat adanya lautan air cair yang terletak di bawah lapisan es Europa. Lautan ini memiliki kedalaman hingga puluhan kilometer.

Europa mengalami tarikan gravitasi yang kuat dari Jupiter, menyebabkan gesekan internal yang memanaskan inti bulan tersebut. Pemanasan ini kira-kira cukup untuk mempertahankan air dalam keadaan cair di bawah permukaan es yang beku. Beberapa ilmuwan bahkan berteori bahwa suhu di dalam lautan ini cukup hangat untuk mendukung kehidupan mikroba.

Enceladus, salah satu bulan Saturnus, juga menunjukkan tanda-tanda yang sangat menjanjikan. Melalui misi Cassini NASA, ditemukan bahwa Enceladus memiliki geyser atau semburan air dari bawah permukaan yang meledak hingga ratusan kilometer ke angkasa.

Semburan ini mengandung partikel es, air, dan zat organik sederhana—tanda bahwa di bawah lapisan es, terdapat lautan yang kaya akan elemen-elemen dasar bagi kehidupan.

Baca Juga  10 Film yang Cocok Ditonton di Hari Kemerdekaan Indonesia

Geyser yang ditemukan di kutub selatan Enceladus menunjukkan adanya sumber panas di bawah permukaan yang mencairkan air dan mendorongnya ke atas. Sama seperti Europa, pemanasan pasang surut akibat gravitasi Saturnus diduga mempengaruhi aktivitas di Enceladus.

Para ilmuwan percaya bahwa kondisi ini bisa menjadi tempat yang ideal untuk kehidupan mikroba, seperti yang ditemukan di dasar laut bumi di sekitar sumber mata air panas bawah laut.

Apa Artinya bagi Eksplorasi Kehidupan Luar Angkasa?

Penemuan lautan di bawah lapisan es Europa dan Enceladus membuka potensi besar bagi kehidupan di luar Bumi. Ini khususnya dalam bentuk mikroorganisme atau bakteri ekstremofil yang dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrim. Di Bumi, mikroba ditemukan di lingkungan ekstrem seperti lubang hidrotermal di dasar laut. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan dapat eksis di tempat-tempat yang sangat tidak bersahabat.

NASA dan ESA (European Space Agency) sudah memiliki rencana untuk mengirimkan misi eksplorasi ke Europa dan Enceladus dalam waktu dekat. Europa Clipper, misi NASA yang direncanakan diluncurkan pada 2024, akan mempelajari permukaan dan lapisan es Europa dengan detail lebih dalam.

Misi ini termasuk mendeteksi tanda-tanda adanya lautan bawah tanah dan potensi kehidupan. Begitu pula, ada rencana misi eksplorasi ke Enceladus untuk menganalisis komposisi semburan geysernya lebih jauh.

Sampai saat ini, belum ada bukti langsung adanya kehidupan di bulan-bulan tersebut. Namun penemuan lautan air di luar planet Bumi telah mendorong optimisme di kalangan ilmuwan. Jika kehidupan mikroba ditemukan di Europa atau Enceladus, itu akan menjadi bukti bahwa kehidupan bisa muncul di tempat yang jauh berbeda dari Bumi. Hal ini juga bisa jadi awal dari penemuan bentuk kehidupan lainnya di alam semesta.

Baca Juga  7 Indikator Kebahagiaan Menurut Ibnu Abbas, Simak Selengkapnya!

Eksplorasi ini memberi kita perspektif baru tentang betapa luas dan beragamnya alam semesta yang kita tinggali. Terlepas dari apakah kita akan menemukan kehidupan atau tidak, penemuan ini telah mengubah pandangan kita tentang kehidupan. Hal ini membuka jalan bagi misi luar angkasa di masa depan yang lebih menarik.