Pixel 9 Bocorkan Fitur Rahasia! Foto Biasa Beralih ke Ultra HDR dalam Sekejap

fitur Ultra HDR Pixel 9
Google Photos kini bisa mengubah foto biasa menjadi Ultra HDR secara instan! Temukan cara kerja fitur revolusioner ini dan dampaknya bagi kualitas gambar. Ilustrasi Foto: Foto:X_@RjeyTech
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Google kembali memukau dunia fotografi mobile dengan kejutan terbaru. Fitur konversi retroaktif Ultra HDR di Google Photos resmi menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar teknologi. Bayangkan, foto-foto lama yang awalnya terlihat biasa saja, tiba-tiba bisa menyala dengan kontras mendalam dan warna yang lebih hidup berkat teknologi ini.

Bagi pemilik Google Pixel 9 atau perangkat Android 14 lainnya, ini adalah kabar gembira. Tidak perlu lagi khawatir kehilangan momen berharga hanya karena lupa mengaktifkan mode Ultra HDR saat memotret. Kini, kecerdasan buatan (AI) Google Photos mampu menganalisis dan meningkatkan kualitas foto secara otomatis.

Mengapa Fitur Ini Revolusioner?

Sebelumnya, format Ultra HDR (JPEG_R) hanya bisa dihasilkan jika pengguna secara manual mengaktifkannya di aplikasi kamera. Namun, pembaruan terbaru Google Photos versi 7.24.0.747539053 mengubah segalanya. Fitur ini memungkinkan pengguna meningkatkan foto lama ke standar HDR dengan sentuhan slider intensitas.

Perbedaan yang dihasilkan sangat jelas: area gelap menjadi lebih detail, highlight lebih cerah, dan warna tampak lebih alami. Teknologi ini sangat cocok untuk foto dengan dynamic range tinggi, seperti landscape saat matahari terbenam atau portrait dengan pencahayaan siluet.

Rahasia Dibalik Konversi Ultra HDR

Peran AI dalam Meningkatkan Kualitas Gambar

Google menggunakan jaringan neural khusus untuk menganalisis setiap elemen foto. Algoritma ini tidak hanya menambah kecerahan, tetapi juga memetakan area yang membutuhkan penyesuaian kontras dan saturasi. Hasilnya, foto yang sebelumnya terlihat datar bisa memiliki kedalaman layaknya hasil bidikan profesional.

Efisiensi Penyimpanan yang Mengagumkan

Berbeda dengan metode HDR tradisional yang menggabungkan beberapa eksposur, Ultra HDR hanya menambahkan metadata kecerahan ke file JPEG biasa. Artinya, ukuran file hanya bertambah sekitar 25%, tanpa perlu menyimpan versi terpisah. Selain itu, foto tetap bisa ditampilkan di layar SDR tanpa kehilangan kualitas.

Baca Juga  Sonim XP Pro: Smartphone Tangguh dengan Kamera Thermal FLIR untuk Profesional dan Lingkungan Ekstrem

Siapa Saja yang Sudah Bisa Mengakses Fitur Ini?

Saat ini, fitur ini masih dalam tahap rollout bertahap. Beberapa pengguna melaporkan sudah bisa menggunakannya, sementara yang lain masih menunggu. Untuk mengecek, buka aplikasi Google Photos, pilih foto, lalu cari opsi “Intensitas HDR” di menu edit. Jika tersedia, geser slider untuk melihat perubahan instan.

Ultra HDR vs HDR Biasa: Mana yang Lebih Baik?

Format Ultra HDR memiliki keunggulan utama dalam kompatibilitas dan efisiensi. Foto yang diolah dengan teknik ini tetap bisa dilihat di perangkat non-HDR, sedangkan HDR tradisional seringkali terlihat terlalu gelap atau over-processed di layar biasa. Selain itu, konsumsi daya lebih rendah karena tidak memerlukan proses rendering tambahan.

Tips Memaksimalkan Penggunaan Ultra HDR

Agar hasil konversi maksimal, pastikan foto asli memiliki detail yang cukup di area shadow dan highlight. Hindari mengedit foto secara berlebihan sebelum proses konversi, karena bisa mengurangi fleksibilitas AI. Untuk pengalaman terbaik, aktifkan Adaptive Brightness di perangkat Pixel 9 agar tampilan HDR benar-benar optimal.

Fitur konversi retroaktif Ultra HDR membuktikan bahwa Google terus berinovasi di bidang fotografi digital. Dengan dukungan AI yang mumpuni, pengguna tidak perlu lagi khawatir kehilangan momen hanya karena setting kamera yang kurang tepat.

Bagaimana pendapat Anda tentang fitur ini? Yuk, diskusikan di kolom komentar!

Disclaimer: Artikel ini dibuat dari berbagai sumber. Fitur mungkin belum tersedia untuk semua pengguna. Informasi diperbarui per Juli 2024.