Reog Resmi Jadi Warisan Takbenda UNESCO, Kebanggaan Indonesia yang Mendunia!

Kesenian Jawa Timur
Salah satu kesenian tradisional dari Jawa Timur, Reog Ponorogo (sumber: pinterest Widya)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Siapa yang nggak kenal Reog Ponorogo? Kesenian asal Jawa Timur ini udah lama jadi ikon budaya Indonesia.

Dengan tarian yang megah, kostum keren, dan barong macan yang iconic, Reog nggak cuma memukau penonton lokal, tapi juga bikin dunia terpana.

Dan akhirnya, kabar gembira itu datang: Reog resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO!

Proses pengakuan ini nggak instan, loh. Butuh perjuangan panjang dari pemerintah, seniman, dan masyarakat untuk meyakinkan dunia bahwa Reog adalah bagian penting dari warisan budaya kita.

Mulai dari melengkapi dokumen sejarah hingga membuktikan keunikan tradisi ini, semuanya dilakukan dengan sepenuh hati. Nggak heran, kabar ini disambut dengan bangga oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kenapa Reog Ponorogo Begitu Spesial?

Reog bukan sekadar pertunjukan biasa. Ini adalah seni yang penuh filosofi dan makna. Dalam setiap gerakan dan elemen, ada cerita yang mendalam tentang keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan.

Misalnya, barong macan yang beratnya bisa mencapai 50 kg lebih itu, menunjukkan betapa tangguhnya sang penari yang mampu menahan beban sambil menari dengan lincah. Keren banget, kan?

Selain itu, Reog juga punya peran penting dalam menjaga identitas lokal. Di tengah gempuran budaya modern, Reog tetap eksis sebagai simbol kebanggaan masyarakat Ponorogo. Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi, jadi semacam pengingat bahwa budaya asli kita itu luar biasa.

Reog Ponorogo resmi Unesco
Reog Ponorogo (pexels)

Perjalanan Reog Ponorogo Menuju Pengakuan UNESCO

Proses pendaftaran Reog sebagai Warisan Budaya Takbenda dimulai beberapa tahun lalu. Pemerintah Indonesia nggak sendirian, banyak komunitas seniman dan pecinta Reog yang ikut berkontribusi. Mereka nggak hanya menyusun dokumen, tapi juga menggelar pertunjukan untuk menunjukkan kepada dunia betapa spesialnya seni ini.

Baca Juga  Mengenal Karapan Sapi: Tradisi Balap Ikonik dari Madura yang Sarat Budaya

UNESCO, organisasi PBB yang fokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, punya kriteria ketat untuk mengakui sebuah warisan budaya. Mereka melihat keaslian, nilai tradisional, hingga dampak sosial dari budaya tersebut.

Dan akhirnya, pada tahun ini, Reog berhasil masuk dalam daftar bergengsi itu. Reog Ponorogo resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tanggal 3 Desember 2024. Pengumuman ini dilakukan dalam sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Pelestarian Warisan Budaya Takbenda di Asunción, Paraguay.

Pengakuan ini menandai Reog Ponorogo sebagai bagian dari daftar elemen budaya yang perlu mendapat perlindungan mendesak. Sebuah pencapaian yang membanggakan!

Apa Artinya Pengakuan Ini?

Dengan diakuinya Reog sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, seni tradisional ini nggak hanya makin dikenal di kancah internasional, tapi juga mendapatkan perlindungan dan dukungan lebih. Artinya, dunia akan semakin sadar untuk melestarikan budaya ini, dan Indonesia punya tanggung jawab lebih besar untuk merawatnya.

Buat generasi muda, ini juga jadi motivasi besar untuk terus mencintai dan mempelajari budaya lokal. Jangan cuma bangga karena Reog diakui UNESCO, tapi juga jadikan ini kesempatan untuk mengenal lebih dalam tradisi kita sendiri.

Siapa tahu, kamu bisa jadi salah satu pelestari budaya ini di masa depan.

Reog Ponorogo kini nggak cuma milik Indonesia, tapi juga dunia. Dengan status sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Reog telah membuktikan bahwa budaya lokal punya daya tarik global.

Jadi, yuk, kita jaga dan lestarikan kebanggaan ini. Bangga banget jadi orang Indonesia, kan?!