Sasaeng? Apa Sih Itu? Fenomena Penggemar Fanatik Korea yang Bikin Ngeri!

Sasaeng penngemar fanatik korea
Ilustrasi poster (Foto Ruang.co.id)
Ruang Nyala
Ruang Nyala
Print PDF

Ruang.co.id – Ada yang bilang cinta itu buta, tapi kalau sampai menerobos rumah idola, menguntit ke mana-mana, dan bahkan memasang kamera tersembunyi di hotel, itu bukan cinta lagi—itu obsesi!

Dunia K-Pop dikenal dengan fanbase yang luar biasa besar dan setia. Dari membeli album dalam jumlah gila-gilaan sampai menghafal semua jadwal idolanya, semuanya masih dalam batas wajar. Tapi ada kelompok ekstrem yang melampaui batas, bahkan membuat idola mereka sendiri ketakutan. Mereka dikenal sebagai sasaeng fans—penggemar fanatik Korea yang rela melakukan apa pun demi mendekati idolanya, meski harus melanggar hukum dan etika sosial.

Fenomena sasaeng bukan hal baru. Idola seperti EXO, BTS, dan NCT sering menghadapi aksi-aksi sasaeng yang bikin bulu kuduk merinding. Tapi, apa sebenarnya yang membuat seseorang menjadi sasaeng? Apakah mereka benar-benar ‘mencintai’ idolanya atau justru sedang mengalami gangguan psikologis?

Apa Itu Sasaeng Fans?

Sasaeng berasal dari bahasa Korea, yaitu “sa” (사) yang berarti pribadi dan “saeng” (생) yang berarti kehidupan. Secara harfiah, sasaeng fans berarti penggemar yang ingin masuk ke dalam kehidupan pribadi idolanya. Tapi jangan salah, ini bukan sekadar mengagumi dari jauh—sasaeng benar-benar berusaha masuk ke dalam kehidupan idola mereka, bahkan dengan cara-cara yang ilegal dan mengerikan.

Aksi sasaeng tidak main-main. Mereka sering membuntuti idola, menyadap telepon, menerobos rumah, hingga menyewa taksi khusus untuk mengejar mereka ke mana saja. Beberapa bahkan nekat meretas informasi pribadi idol dan menjualnya di forum-forum gelap.

Kasus penggemar sasaeng ekstrem telah beberapa kali terjadi di industri hiburan Korea Selatan, menunjukkan obsesi yang berbahaya dan melanggar privasi para idola.

Contohnya, seorang sasaeng pernah menyelinap masuk ke asrama grup EXO dan mencuri barang-barang pribadi para anggota. Jungkook BTS pernah menerima kiriman makanan dari seorang sasaeng yang menyamar sebagai layanan pengiriman, namun untungnya ia curiga dan tidak mengonsumsinya. Taeyeon SNSD bahkan pernah ditarik paksa oleh seorang sasaeng di atas panggung, hampir membuatnya terjatuh.

Baca Juga  Jadwal Tayang Film Invincible Swordsman, Aksi Linghu Chong di Bioskop Surabaya Hari Ini!

Tindakan-tindakan ini mencerminkan gangguan psikologis dan kurangnya rasa hormat terhadap batas-batas pribadi, yang sayangnya masih menjadi masalah dalam budaya penggemar K-pop.

Aksi-aksi ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga sangat berbahaya. Banyak idola yang mengalami trauma akibat ulah sasaeng.

Mengapa Sasaeng Fans Bisa Seobsesif Itu?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa terjerumus menjadi sasaeng fans. Salah satunya adalah delusi parasosial, yaitu hubungan satu arah di mana penggemar merasa memiliki kedekatan emosional dengan idola, padahal idola tersebut bahkan tidak mengenal mereka.

Teknologi juga berperan besar dalam menciptakan fenomena ini. Dengan media sosial, idola bisa lebih mudah diakses, dan ini memberikan ilusi bahwa penggemar bisa ‘mendekati’ mereka lebih jauh. Sayangnya, beberapa orang tidak bisa membedakan batasan antara dunia nyata dan fantasi, sehingga mereka mulai bertindak ekstrem.

Selain itu, ada juga persaingan antar sasaeng. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian idola dengan cara apa pun, meskipun itu berarti harus melakukan tindakan yang berbahaya atau ilegal.

Dampak Buruk Sasaeng Fans terhadap Idola

Menjadi seorang idol memang terlihat glamor, tetapi banyak yang mengalami stres berat karena gangguan dari sasaeng. Tidak sedikit idola yang mengalami gangguan kecemasan, insomnia, hingga depresi akibat terus-menerus diawasi oleh penggemar obsesif ini.

Selain itu, sasaeng juga merusak citra penggemar Korea secara keseluruhan. Banyak orang yang akhirnya menganggap semua penggemar K-Pop sebagai fanatik berlebihan, padahal kenyataannya tidak semua seperti itu.

Bagaimana Korea Selatan Menangani Sasaeng Fans?

Pemerintah Korea dan agensi hiburan sebenarnya sudah mencoba menangani masalah ini. Beberapa agensi besar seperti SM Entertainment, JYP Entertainment, dan HYBE telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat, seperti memperketat akses masuk ke asrama idola dan meningkatkan pengamanan saat konser atau acara publik.

Baca Juga  Jadwal Tayang Film Jagal Teluh di Bioskop Surabaya, Ritual Mistik dan Dendam Menghantui!

Di sisi hukum, Korea Selatan memiliki undang-undang yang melindungi privasi selebriti. Beberapa sasaeng bahkan sudah ditangkap dan dihukum karena aksi mereka yang berlebihan. Namun, tetap saja, kasus sasaeng masih sering terjadi karena banyak dari mereka yang sulit ditindak sebelum melakukan pelanggaran serius.

Mengidolakan seseorang itu wajar, tetapi ada batasannya. Menjadi penggemar yang baik bukan berarti harus mengetahui setiap detil kehidupan pribadi idola, apalagi sampai melanggar privasi mereka.

Jika benar-benar mencintai seorang idol, cara terbaik adalah mendukung mereka dengan cara yang positif, seperti membeli album, menonton konser, atau sekadar memberikan dukungan moral. Bukan dengan meneror mereka atau membuat mereka ketakutan.

Fenomena sasaeng fans ini bukan sekadar masalah fanatisme biasa—ini adalah bentuk obsesi yang bisa merusak kehidupan idola maupun penggemarnya sendiri. Jadi, sebelum terjebak dalam fanatisme berlebihan, tanyakan pada diri sendiri: Apakah aku benar-benar mencintai idolaku, atau hanya ingin memiliki mereka?