ruang

Mengerti Kondisi dan Harapan Hidup Penderita HIV

Penderita HIV yang harus tetap kita rangkul, stop diskriminasi
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Saat ini, kasus HIV di Indonesia masih terus bertambah. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit lain. Kebanyakan kalian pasti akan merasa takut saat mendengar kata HIV. Menjauh dari para penderia adalah hal yang pasti ada di benak. Padahal para penderita HIV tidak semudah itu untuk menularkan virus HIV dan bukan berarti memiliki harapan hidup yang tidak lama. Penderita HIV memiliki harapan hidup yang sama dengan lainnya. Mari kita mengenali dan mengerti kondisi hidup penderita HIV dengan baik.

Bagaimana HIV Ditularkan?

HIV dapat berpindah melalui cairan tubuh tertentu, yaitu:

  1. Hubungan Seksual: Tanpa perlindungan, hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi HIV meningkatkan risiko penularan.
  2. Berbagi Jarum Suntik: Penggunaan jarum suntik yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV.
  3. Transmisi dari Ibu ke Anak: Selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
  4. Transfusi Darah: Penggunaan darah atau produk darah yang terkontaminasi, meskipun sangat jarang terjadi di negara dengan skrining darah yang baik.

HIV tidak ditularkan lewat cara berikut :

  • Sentuhan biasa
  • Berbagi peralatan makan
  • Berada di dekat penderita HIV
  • Gigitan nyamuk atau serangga lainnya

Apa saja gejala HIV?

HIV memiliki beberapa tahap, dengan gejala yang bervariasi:

  1. Tahap Akut (2-4 Minggu setelah Terpapar)
    • Demam
    • Nyeri Tenggorokan
    • Ruam
    • Nyeri Otot dan Sendi
    • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  2. Tahap Laten Kronis
    • Bisa tanpa gejala selama bertahun-tahun.
  3. Tahap AIDS
    • Penurunan Berat Badan Drastis
    • Demam atau Keringat Malam Berkepanjangan
    • Kelelahan Ekstrem Tanpa Penyebab Jelas
    • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Lama
    • Diare Kronis
    • Lesi di Mulut, Anus, atau Alat Kelamin
    • Pneumonia
    • Memar atau Perdarahan Tanpa Penyebab yang Jelas
Baca Juga  Generasi Bebas Wasting, UNICEF Gandeng UNUSA Perbaiki Gizi Balita

Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), tahap akhir dari infeksi HIV. Namun, dengan kemajuan dalam pengobatan dan perawatan, harapan hidup dan kualitas hidup penderita HIV telah meningkat signifikan. Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, penderitanya bisa menjalani hidup sehat dan produktif dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan ini menggunakan obat antiretroviral (ARV). ARV tidak bisa membunuh seluruh virus HIV, namun obat ini bisa memperlambat perkembangbiakannya dan menjaga jumlah virus agar tetap rendah. Dengan jumlah virus yang rendah, sistem kekebalan tubuh bisa tetap kuat dan efektif melawan infeksi lainnya.

Pengobatan ARV biasanya berupa kombinasi dari dua atau lebih obat. Dokter akan menentukan jenis dan kombinasi obat yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan, stadium infeksi HIV, dan faktor lainnya. Penting untuk meminum obat ARV secara rutin sesuai petunjuk dokter untuk menjaga efektivitasnya dalam mengendalikan HIV.

Harapan Hidup Penderita HIV: Bisa Sama Seperti Orang Sehat

Kabar baiknya, dengan pengobatan ARV yang tepat, harapan hidup orang dengan HIV saat ini hampir sama dengan orang yang tidak terinfeksi. Hal ini tentunya berkat kemajuan pesat dalam dunia pengobatan HIV.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi harapan hidup penderita HIV, yaitu:

  • Akses dan kepatuhan pengobatan ARV: Mereka yang mendapatkan pengobatan ARV secara dini dan patuh terhadap regimen pengobatannya memiliki harapan hidup yang jauh lebih baik.
  • Gaya hidup: Menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, dan tidak merokok bisa meningkatkan harapan hidup.
  • Kondisi kesehatan lainnya: Adanya infeksi atau penyakit lain yang menyertai bisa memengaruhi harapan hidup
  • Akses ke Perawatan Kesehatan: Dukungan medis yang baik sangat penting.
Baca Juga  Nikotin, Kafein, dan Alkohol: Kombinasi Maut Penderita GERD

Sebagai contoh, orang dewasa berusia 20 tahun yang baru terdiagnosis HIV pada tahun 2020 dan segera memulai pengobatan ARV dapat memiliki harapan hidup lebih dari 80 tahun. Namun, orang dengan HIV yang tidak mendapatkan pengobatan ARV rata-rata hanya dapat bertahan hidup selama 3 tahun.

Selain harapan hidup, kualitas hidup juga sangat penting. Dukungan sosial, kesehatan mental, dan layanan kesehatan yang komprehensif membantu penderita HIV menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Dengan pengobatan ARV yang tepat dan gaya hidup sehat, penderita HIV bisa hidup lama dan berkualitas. Semakin dini diagnosis dan pengobatan dilakukan, semakin baik prognosisnya. Selain itu, edukasi seksual yang tepat dan penggunaan alat pelindung diri (APD) saat berhubungan seksual sangat penting untuk mencegah penularan HIV. Kepatuhan terhadap pengobatan, deteksi dini, dan dukungan sosial yang kuat adalah kunci untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup bagi penderita HIV. Dukungan masyarakat, pendidikan, dan akses ke perawatan kesehatan yang baik tetap sangat penting untuk terus memperbaiki kehidupan penderita HIV di seluruh dunia. (R4)