Kolaborasi Indah Ebiet G. Ade, Adera, Segara dalam Elegi Esok Pagi Lengkap dengan Lirik Lagu

Kolaborasi Indah Ebiet G. Ade, Adera, Segara dalam Elegi Esok Pagi Lengkap dengan Lirik Lagu
Ebiet G.Ade, Adera, dan Segara (Foto Dok.Instagram @musicastudios)
Ruang NyaLa
Ruang NyaLa
Print PDF

Ruang.co.id – Siapa yang tak kenal Elegi Esok Pagi? Lagu penuh makna ini kini hadir dalam versi baru yang tak kalah syahdu. Lagu lawas dari Ebiet G Ade yang kini kembali hadir dalam versi baru melalui kolaborasi spesial bersama dua anaknya, Adera dan Segara.

Bukan sekadar remake biasa, proyek ini menjadi simbol perjalanan lintas generasi dalam dunia musik Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan aransemen baru yang lebih modern, tanpa menghilangkan nuansa klasik dan makna mendalam yang melekat dalam lagu tersebut.

Lantas, bagaimana cerita di balik proyek ini? Apa yang membuat versi terbaru Elegi Esok Pagi ini begitu istimewa? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Mengenal Elegi Esok Pagi, Lagu Legendaris Ebiet G. Ade yang Tak Lekang oleh Waktu

Bagi pencinta musik Indonesia, nama Ebiet G Ade tentu bukan sesuatu yang asing. Musisi legendaris ini terkenal dengan lagu-lagu bertema kehidupan, sosial, dan cinta yang penuh makna. Salah satu lagu terkenalnya adalah Elegi Esok Pagi, yang hingga kini masih sering diputar dan dinyanyikan ulang oleh banyak orang.

Rilis pada era 1980-an, lagu ini menjadi salah satu karya emas Ebiet yang menggambarkan perasaan kehilangan dan harapan yang tertunda. Liriknya yang dalam, dipadukan dengan aransemen musik yang sederhana namun menyentuh, membuat lagu ini tetap relevan bahkan setelah puluhan tahun berlalu.

Tak heran jika lagu ini akhirnya dipilih untuk dibawakan ulang, kali ini dengan sentuhan lebih segar dari Adera dan Segara, dua musisi muda berbakat yang tak lain adalah putra dari Ebiet G Ade sendiri.

Kolaborasi Ayah dan Anak, Perpaduan Harmonis antara Generasi Lama dan Baru

Kolaborasi antara Ebiet G Ade, Adera, dan Segara dalam Elegi Esok Pagi bukan hanya soal memperkenalkan lagu lawas kepada generasi baru, tetapi juga tentang menyatukan dua dunia musik yang berbeda.

Baca Juga  Sudah Siap Bernyanyi Bareng LANY di Jakarta dengan Melodi Lagu Easy Listening-nya?

Ebiet G Ade dikenal dengan gaya musik folk dan balada yang syahdu, sedangkan Adera lebih dikenal dengan musik pop yang lebih ringan dan easy listening. Sementara itu, Segara membawa nuansa modern dengan aransemen yang lebih kontemporer.

Ketika ketiganya bersatu dalam satu lagu, hasilnya adalah harmoni yang unikā€”memadukan kelembutan vokal Ebiet, suara khas Adera, dan sentuhan fresh dari Segara.

Dalam wawancara, Ebiet G Ade mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar proyek musik biasa.

“Saya ingin melihat bagaimana lagu ini bisa tetap hidup di hati generasi baru, tanpa kehilangan esensinya. Ini bukan sekadar membawakan ulang, tapi juga tentang meneruskan sebuah warisan musik,” ujar Ebiet G Ade.

Sentuhan Baru dalam Elegi Esok Pagi

Bagi yang sudah familiar dengan versi aslinya, versi terbaru Elegi Esok Pagi tentu menghadirkan pengalaman mendengarkan yang sedikit berbeda.

Dari segi aransemen, lagu ini mendapat sentuhan yang lebih modern dengan elemen musik yang lebih kaya. Jika versi aslinya didominasi oleh gitar akustik dan suara yang sangat melankolis, versi baru ini lebih dinamis dengan tambahan instrumen yang lebih bervariasi.

Salah satu yang paling menarik adalah harmonisasi antara tiga generasi ini. Suara Ebiet yang penuh pengalaman berpadu sempurna dengan kelembutan vokal Adera dan Segara, menciptakan warna baru tanpa menghilangkan rasa nostalgia.

Bagi penggemar lama, versi ini memberikan kesempatan untuk menikmati lagu kesayangan mereka dengan nuansa yang sedikit berbeda. Sedangkan bagi generasi baru, ini adalah kesempatan untuk mengenal lebih dalam karya-karya Ebiet G Ade yang begitu ikonik.

Mengapa Elegi Esok Pagi Masih Relevan Hingga Sekarang?

Salah satu alasan mengapa lagu-lagu Ebiet G Ade tetap hidup di hati pendengar adalah karena liriknya yang abadi dan universal.

Baca Juga  Jadwal Bioskop Film Captain America: Brave New World di Surabaya Hari Ini 16 Februari 2025

Banyak lagu pop modern yang viral dalam sekejap, tapi kemudian terlupakan dalam hitungan bulan. Sebaliknya, lagu seperti Elegi Esok Pagi tetap bertahan karena memiliki makna yang dalam dan bisa dirasakan oleh banyak orang, dari generasi ke generasi.

Liriknya yang berbicara tentang perpisahan, kehilangan, dan harapan adalah sesuatu yang selalu bisa dikenali oleh siapa pun, di zaman apa pun.

Selain itu, lagu-lagu seperti ini juga memiliki kekuatan emosional yang sulit ditemukan dalam lagu-lagu mainstream saat ini.

Kolaborasi ini membawa nuansa segar tanpa menghilangkan esensi aslinya. Dengan aransemen yang lebih modern dan harmoni suara yang menyatu, lagu ini kembali menghipnotis pendengarnya. Apakah versi ini mampu menyamai kejayaan versi orisinalnya?

Lirik Lagu Elegi Esok Pagi

Ijinkanlah kukecup keningmu
Bukan hanya ada di dalam angan
Esok pagi kau buka jendela
Kan kau dapati seikat kembang merah

Engkau tahu aku mulai bosan
Bercumbu dengan bayang-bayang
Bantulah aku temukan diri
Menyambut pagi membuang sepi

Ijinkanlah aku kenang
Sejenak perjalanan
Ho
Dan biarkan ku mengerti
Apa yang tersimpan di matamu
Ho

Barangkali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Ijinkanlah aku rindu
Pada hitam rambutmu
Ho
Dan biarkan ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini
Ho

Barangkali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi