PayLater vs Pinjol 7 Perbedaan Mendasar dan Tips Memilih Layanan Keuangan Digital yang Tepat

Perbedaan PayLater dan Pinjol
Ilustrasi perbandingan PayLater dan Pinjol dalam layanan keuangan digital. Foto:@Freepik.com
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Di era digital yang serba cepat, layanan keuangan seperti PayLater dan Pinjaman Online (Pinjol) semakin populer. Keduanya menawarkan kemudahan dalam bertransaksi atau mendapatkan dana tanpa proses rumit. Namun, meski terlihat mirip, PayLater dan Pinjol memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami sebelum memilih.

Apa Itu PayLater?

PayLater adalah sistem pembayaran yang memungkinkan Anda membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya di kemudian hari. Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, layanan ini memungkinkan pembayaran secara cicilan dengan jangka waktu tertentu, seperti 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bunga atau biaya tambahan akan dikenakan sesuai ketentuan penyedia layanan.

PayLater sering digunakan di platform e-commerce untuk memudahkan pembelian barang secara kredit. Misalnya, Anda bisa membeli smartphone atau perlengkapan rumah tangga tanpa perlu mengeluarkan uang tunai sekaligus.

Apa Itu Pinjol?

Pinjaman Online (Pinjol) adalah layanan keuangan yang memungkinkan Anda mengajukan pinjaman uang tunai melalui aplikasi atau situs web. Prosesnya cepat dan tidak memerlukan kunjungan ke bank atau lembaga keuangan tradisional.

Pinjol yang resmi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menawarkan keamanan dan transparansi. Namun, tetap ada risiko jika Anda menggunakan Pinjol ilegal yang tidak terdaftar.

7 Perbedaan Utama PayLater dan Pinjol

1. Metode Transaksi
  • PayLater: Digunakan untuk membeli barang atau jasa secara kredit. Pembayaran dilakukan secara cicilan dengan bunga yang telah ditentukan.
  • Pinjol: Memberikan pinjaman uang tunai yang harus dibayar kembali sesuai jadwal yang disepakati.
2. Regulasi
  • PayLater: Meskipun mempermudah transaksi, PayLater juga harus terdaftar dan diawasi oleh OJK.
  • Pinjol: Diatur secara ketat oleh OJK melalui peraturan khusus untuk melindungi konsumen.
3. Jenis Perusahaan
  • PayLater: Biasanya dijalankan oleh perusahaan e-commerce yang bekerja sama dengan fintech atau lembaga keuangan.
  • Pinjol: Disediakan oleh platform fintech yang fokus pada pemberian pinjaman tunai.
Baca Juga  Sidak Propam di Polsek Simokerto: Bersih dari Judol, Pinjol, dan Narkoba
4. Pihak yang Terlibat
  • PayLater: Melibatkan tiga pihak, yaitu pengguna, penyedia dana, dan platform e-commerce.
  • Pinjol: Hanya melibatkan dua pihak, yaitu penyedia dana dan peminjam.
5. Tujuan Penggunaan
  • PayLater: Untuk menunda pembayaran barang atau jasa yang dibeli, terutama di platform belanja online.
  • Pinjol: Memberikan pinjaman uang tunai yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti biaya pendidikan atau modal usaha.
6. Tingkat Keamanan
  • PayLater: Dianggap lebih aman karena dikelola oleh lembaga keuangan terpercaya, seperti bank atau perusahaan multifinance.
  • Pinjol: Meski Pinjol resmi aman, Pinjol ilegal tetap berisiko dan sulit diawasi.
7. Bunga Pinjaman
  • PayLater: Bunga atau biaya tambahan bervariasi tergantung penyedia layanan.
  • Pinjol: Bunga juga bervariasi, tetapi cenderung lebih tinggi dibandingkan PayLater.

Tips Memilih PayLater atau Pinjol

  1. Tentukan Kebutuhan: Jika Anda butuh uang tunai untuk keperluan mendesak, Pinjol mungkin lebih cocok. Namun, jika Anda ingin membeli barang secara kredit, pilih PayLater.
  2. Cek Legalitas: Pastikan layanan yang Anda gunakan terdaftar di OJK.
  3. Bandingkan Bunga: Hitung total bunga yang harus dibayar sebelum memutuskan.
  4. Baca Syarat dan Ketentuan: Pahami semua ketentuan, termasuk denda jika terlambat membayar.

Dengan memahami perbedaan PayLater dan Pinjol, Anda bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak. Selalu pastikan untuk menggunakan layanan yang terdaftar dan sesuai dengan kebutuhan Anda!

Ya, selama layanan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Tergantung kebutuhan. PayLater cocok untuk pembelian barang, sedangkan Pinjol lebih fleksibel untuk kebutuhan tunai.

Risiko utamanya adalah bunga tinggi dan denda jika terlambat membayar.

Cek legalitas, bandingkan bunga, dan sesuaikan dengan kebutuhan finansial Anda.