ruang

Lions Club Surabaya Central Ajak Ratusan Masyarakat Menjaga Akses AV Shunt Bagi Pasien Cuci Darah

Lions Club Surabaya Central
Lions Club Surabaya Central bersama komunitas Hidup Ginjal Muda (HGM) dan AV Shunt Indonesia, menggelar Seminar Menjaga Akses AV Shunt Bagi Pasien Cuci Darah.
Ruang redaksi
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Bertajuk menjaga akses AV Shunt (CIMINO) bagi pasien cuci darah. Lions Club Surabaya Central bersama komunitas Hidup Ginjal Muda (HGM) dan AV Shunt Indonesia, menggelar Seminar yang dikuti 200 peserta di BG Junction Mall Surabaya pada hari Minggu (14/7/2024).

DR. dr. Niko Azhari Hidayat SpBTKV.,Subsp.VE (K) menjelaskan latar belakang acara ini, “Ini adalah kerjasama antara pasien gagal ginjal yang bermitra dengan Lions Club Surabaya Central. Inisiatif luar biasa ini juga melibatkan komunitas pasien gagal ginjal, Hidup Ginjal Muda, yang awalnya terbentuk di Facebook dan terus berkembang.”ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta, yang terdiri dari pasien cuci darah dan pendamping mereka dari seluruh Surabaya dan Jawa Timur. Tujuan utama acara ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang cara menjaga kesehatan pembuluh darah, khususnya akses untuk cuci darah.

“AV Shunt Indonesia menjawab kebutuhan ini dengan memberikan informasi secara digital melalui platform Android dan website,” tambah DR. dr. Niko.

Dalam acara tersebut, disediakan tiga pos pemeriksaan, termasuk pemeriksaan USG pembuluh darah. “Kurang lebih 100 pasien diperiksa satu per satu. Kita bisa melihat apakah ada masalah seperti penyumbatan, hilangnya desiran darah, atau pembengkakan yang mungkin disebabkan oleh bekuan darah,” jelasnya.

DR. dr. Niko berharap acara semacam ini dapat berlangsung rutin. “Animo peserta sangat bagus. Ini bisa menjadi salah satu keunggulan Surabaya, karena di kota lain rasanya belum ada yang memulai program seperti ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya, “Semoga kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat terhadap kesehatannya, khususnya kesehatan ginjal. Meskipun Hari Ginjal Sedunia diperingati pada bulan Maret, kita berharap perhatian terhadap kesehatan ginjal dapat dilakukan sepanjang tahun.”tuturnya

Baca Juga  Solusi Percepatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pemkot Surabaya

Dalam wawancara disela-sela kegiatan Rouli Dame Marbun, SH., dan juga seorang Pengacara menjelaskan, “Kami adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pengabdian. Salah satu fokus kami adalah bekerja sama dengan komunitas HGM (Hidup Ginjal Muda) untuk meningkatkan edukasi tentang cara merawat saluran pembuluh darah.”jelasnya.

Rouli juga menjabat dalam susunan Board Of Director presiden Lions Club di periode 2023 – 2024 menekankan pentingnya program ini, “Tujuan kami adalah agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya, rutin melakukan pemeriksaan, check-up, dan cuci darah. Harapannya, mereka bisa memiliki umur yang panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.”ucapnya.

Lions International memiliki 8 pilar program, salah satunya adalah Upaya Kemanusiaan. Rouli menambahkan, “Melalui acara-acara seperti ini, informasi yang mereka dapatkan selalu diperbarui. Kami berharap kegiatan-kegiatan kemanusiaan, khususnya dengan HGM, bisa terus dilakukan secara rutin, minimal tiga bulan sekali sesuai dengan program mereka.”imbuhnya.

Kolaborasi antara Lions Club Surabaya Central dan komunitas HGM ini merupakan contoh nyata bagaimana organisasi pengabdian dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan pembuluh darah dan melakukan pengecekan rutin.

Sebagai koordinator Hidup Ginjal Muda (HGM), Ivan berbagi pengalaman hidupnya selama 22 tahun berjuang melawan penyakit ginjal.

Ivan, yang kini berusia 44 tahun, didiagnosis gagal ginjal pada usia 22 tahun. “Saya kena gagal ginjal umur 22, jadi saya menderita sudah 22 tahun lamanya,” ungkap Ivan kepada wartawan.

Menariknya, Ivan mengaku bahwa gejala awal yang dialaminya tidak terlalu berat. “Kalau dalam kasus aku ini, gejalanya nggak terlalu banyak. Indikasinya saya dulu karena overdosis antibiotik. Awal aku dulu merasakan cuman mual muntah, jadi sesimpel itu aja,” jelasnya.

Baca Juga  Penyebab Maag dan Cara Mengatasinya

Ivan menambahkan bahwa saat itu ia masih aktif berkuliah dan bermain basket. Namun, setelah melakukan pemeriksaan, ternyata kondisinya sudah mencapai stadium 5. “Jadi waktu itu aku masih kuliah, tanding basket, jadi masih aktif. Kita cek ternyata sudah stadium 5,” tuturnya.

Saat ini, Ivan telah menjalani cuci darah atau hemodialisis (HD) dalam waktu yang cukup lama. Ia menekankan pentingnya komunitas bagi para penderita gagal ginjal. Kalau dulu awal kita nggak ada komunitas. Jadi komunitas HGM ini berdiri sekitar tahun 2012, terus sekitar 10 tahun setelah saya menjalani cuci darah.

Ivan mengungkapkan bahwa keberadaan komunitas sangat membantu para penderita gagal ginjal. “Aku penasaran, memang sangat membantu banget. Karena awal-awal aku HD itu, cuci darah, jadi awal-awal menjalankan cuci darah itu sama sekali enggak ada info,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ivan menjelaskan manfaat dari adanya komunitas HGM. “Nah, info yang kita dapat hanya dari unit matis yang jujur saja dari kita enggak dapat banyak info. Jadi sejak ada komunikasi ini, kita bisa saling sharing. Teman-teman dari luar kota, luar rumah sakit, bahkan ada yang dari luar negeri juga. Jadi kita sharing-sharing, nah dari situ ilmu kita bertambah,”ucapnya dengan penuh semangat

Sebagai koordinator HGM, Ivan juga menyebutkan bahwa organisasinya bekerja sama dengan Lions Club Surabaya Central dalam upaya membantu para penderita gagal ginjal. Kisah Ivan menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan komunitas, penderita gagal ginjal dapat tetap menjalani hidup yang produktif dan bermakna.

Acara ini merupakan bentuk kepedulian Lions International terhadap kesehatan masyarakat, khususnya para penderita gagal ginjal. Dengan adanya edukasi dan pemeriksaan gratis seperti ini, diharapkan para pasien cuci darah dapat lebih memahami pentingnya menjaga akses AV Shunt mereka demi kelangsungan terapi yang optimal.(R1)

Baca Juga  Pemkot Surabaya Antisipasi Resiko Penularan DBD