Sidoarjo, Ruang.co.idĀ ā Di tengah bayang-bayang gelap praktik rentenir, terutama rentenir online dan aplikasi yang mulai mengakar di pedesaan. Sidoarjo hadir dengan secercah harapan, terbebas dari rentenir. 346 Koperasi Merah Putih resmi diluncurkan di 18 desa dan kelurahan pada Selasa (8/7/2025).
Sebanyak 318 koperasi di desa dan 28 koperasi di kelurahan ini, sebagai bentuk perlawanan nyata terhadap jerat utang berbunga tinggi yang menjerat rakyat kecil.
Gerakan ini bukan sekadar peluncuran administratif. Di balik seremoni di Pendopo Delta Wibawa, tersembunyi denyut perjuangan ekonomi rakyat.
Mereka yang selama ini menjadi korban sistem finansial eksploitatif, kini diberi ruang bernafas melalui koperasi yang inklusif, legal, dan pro-rakyat.
āSesuai amanah Presiden Prabowo Subianto, koperasi Merah Putih hadir agar tidak ada lagi warga kecil yang terjerat pinjaman berbunga mencekik atau rentenir,ā ujar Kepala Dinas Koperasi dan UM Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa.
Endy juga menegaskan, kecepatan Sidoarjo membentuk pengurus koperasi di 18 titik secara serentak adalah langkah luar biasa.
āIni patut menjadi contoh. Tidak mudah menggerakkan warga menjadi pengurus koperasi desa,ā imbuhnya.
Tak sekadar wadah simpan pinjam, Koperasi Merah Putih juga akan menangani bahan pokok murah, klinik desa, apotek, hingga perdagangan digital berbasis komunitas.
Pemerintah pusat melalui kementerian Keuangan, telah menggelontorkan dana Rp3 miliar berbunga hanya 6%, disusul dukungan Rp2 miliar dari Pemprov Jatim.
āKoperasi ini bukan proyek jangka pendek. Ini adalah instrumen perjuangan ekonomi rakyat Sidoarjo. Mari kita kawal agar tumbuh sehat dan kuat,ā tegas Bupati Sidoarjo, Subandi, penuh keyakinan di Soft Launching Koperasi Merah Putih Kab. Sidoarjo, di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (8/7/2025).
Ketegasan Subandi bukan tanpa alasan. Ia menginstruksikan Dinas Koperasi, PMD, hingga Camat untuk aktif memonitor agar koperasi benar-benar hidup dan berdampak nyata. Koperasi tak boleh sekadar dibentuk di atas kertas.
Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih, juga memastikan dukungan penuh dari sisi regulasi dan transparansi keuangan. Ia menyebut koperasi ini sebagai āsenjata rakyat kecil melawan ketidakadilan ekonomi.ā
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo, Edi Kurniadi, menyebut koperasi Merah Putih sebagai pelaksana konkret dari Inpres No. 9 Tahun 2025.
āKoperasi ini akan menjadi pusat distribusi pangan, pengelola simpan pinjam, serta alat negara menjaga harga pokok dan kesejahteraan desa,ā kata Edi.
Dengan semangat Merah Putih, Sidoarjo tak hanya melawan hari ini, tapi juga menata masa depan. Sebuah revolusi ekonomi rakyat telah dimulai dari desa, untuk Indonesia.

