Demi Ibu Mega, Kader Ini Rela Bakar Diri! Apa yang Salah di PDIP Surabaya?

Kader PDIP Surabaya Ancam Bakar Diri
Achmad Hidayat, kader PDIP Surabaya, ancam bakar diri demi tegakkan idealisme partai. Foto: Istimewa
Ruang M Andik
Ruang M Andik
Print PDF

Ruang.co.id – Suasana di Kantor DPC PDIP Surabaya berubah menjadi teater politik paling mencekam dalam beberapa tahun terakhir. Achmad Hidayat, seorang kader muda yang selama ini dikenal sebagai penyuara idealisme partai, tiba-tiba mengancam melakukan aksi bakar diri di depan pintu gerbang kantor partai. Dengan jeriken diduga berisi cairan mudah terbakar di tangan kanannya dan suara parau penuh amarah, ia meneriakkan protes keras terhadap dominasi elit politik yang menurutnya telah mengkhianati nilai-nilai perjuangan PDIP. Jum’at, (18/7/2025).

Kerumunan warga dan kader partai yang menyaksikan aksi nekat ini terbelah antara kagum dan cemas. Beberapa mendukung keberaniannya, sementara yang lain menganggap tindakannya sebagai manuver politik yang berlebihan. Tapi satu hal pasti: aksi ini bukan sekadar sandiwara. Ini adalah ledakan kekecewaan yang terpendam lama, dan siang tadi, Achmad memilih untuk menjadikan tubuhnya sebagai alat perlawanan.

Achmad bukanlah nama asing di kalangan kader akar rumput PDIP Jawa Timur. Selama ini, ia kerap menyuarakan kritik terhadap ketimpangan kebijakan partai di tingkat lokal. Namun, ancaman bakar dirinya pada Jumat siang itu adalah eskalasi paling dramatis yang pernah dilakukan. ā€œPDIP bukan milik segelintir elit!ā€ teriaknya dengan mata berkaca-kaca, sambil menunjuk ke arah kantor DPC. ā€œIni rumah rakyat! Kalau suara kami terus diabaikan, maka perjuangan Ibu Mega dan Bung Karno hanya jadi pajangan!ā€

Sorot kamera dan gawai warga yang mengarah padanya seolah memperkuat pesannya: konflik internal PDIP Surabaya sudah tak bisa lagi disembunyikan. Nama Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya yang disebut Achmad sebagai simbol elitisme partai, menjadi sorotan utama. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Armuji maupun DPP PDIP terkait insiden ini.

Baca Juga  Garda Depan Prabowo! Kader Gerindra Surabaya Gelar Halal Bihalal untuk Kawal Program Prioritas

Reaksi di internal partai pun terpecah. Sebagian kader muda memuji Achmad sebagai pemberani yang rela mempertaruhkan nyawa demi prinsip. ā€œDia hanya ingin partai kembali ke khittah perjuangan,ā€ kata seorang kader yang enggan disebut namanya. Di sisi lain, kalangan senior menilai aksinya merusak soliditas partai di tengah persiapan menghadapi Pemilu 2029.

Petugas keamanan partai akhirnya berhasil meredam situasi sebelum Achmad benar-benar menyalakan api. Tapi dampak politiknya sudah terlanjur menyebar di masyarakat.

Achmad mungkin sudah diamankan, tapi pertanyaannya tetap terbuka: Akankah PDIP mendengarkan suara kader mudanya? Atau justru menganggap ini sebagai pemberontakan yang harus dihukum? Publik kini menunggu reaksi Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum. Jika diabaikan, bukan tidak mungkin aksi-aksi serupa akan muncul di daerah lain.