Ruang.co.id – Masa Taāaruf Siswa Madrasah (MATSAMA) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Surabaya (MTSN 3 Surabaya) berhasil mencuri perhatian dengan rangkaian acara yang memadukan kreasi seni, edukasi kebangsaan, dan penguatan karakter islami. Kegiatan ini tidak sekadar pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi wadah bagi siswa baru untuk mengeksplorasi bakat dan wawasan melalui pentas hadrah banjari, pencak silat, hingga drama kolosal Palang Merah Indonesia (PMI). Jumāat, (18/7/2025).
Salah satu momen paling berkesan adalah drama teatrikal yang menggambarkan kelahiran PMI di tengah situasi perang kemerdekaan. Para siswa dengan penuh penghayatan memerankan adegan penyelamatan korban luka-luka, lengkap dengan aksi tembak-tembakan dan evakuasi yang dramatis. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepahlawanan.
Tak kalah menarik, ekstrakurikuler tradisional seperti hadrah banjari dan pencak silat turut memeriahkan acara. Bahkan, latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang biasanya kaku, kali ini dikemas dalam bentuk pertunjukan seni yang dinamis, menunjukkan kreativitas tinggi para siswa MTSN 3 Surabaya.
MATSAMA 2025 juga menghadirkan Badannarkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Materi ini disampaikan dengan interaktif, memungkinkan siswa memahami risiko kesehatan dan hukum dari konsumsi narkotika.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya memberikan pelatihan dasar penanganan bencana alam, seperti gempa bumi dan kebakaran. Para siswa diajari langkah-langkah praktis untuk menyelamatkan diri dan membantu orang lain dalam situasi darurat. Kolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pelatihan PBB semakin menegaskan komitmen madrasah dalam membentuk siswa yang disiplin dan cinta tanah air.

Menurut Muhammad Amin, Wakil Kepala MTSN 3 Surabaya, MATSAMA diawali dengan kegiatan tadarus Alquran dan sholat Dhuha berjamaah sebagai fondasi pembentukan karakter religius. Salah satu highlight acara adalah penyerahan simbolis 36 Alquran dari siswa kelas 7 kepada madrasah. “Setiap kelas menyumbangkan 4 Alquran untuk masjid madrasah. Ini bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi penguatan iman dan taqwa yang dibawakan oleh guru agama. Tidak hanya fokus pada akademik, madrasah juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional.
Amin menegaskan, tema MATSAMA tahun ini, “Mewujudkan Siswa Berkualitas Menuju Generasi Emas”, bukan sekadar slogan. Melalui pengenalan lingkungan madrasah, ekstrakurikuler, dan kerja sama dengan instansi seperti BNN, BPBD, dan TNI, diharapkan lahir siswa yang tidak hanya pandai secara akademis tetapi juga berkarakter kuat, peduli sosial, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami ingin siswa MTSN 3 Surabaya tumbuh dengan mental pemenang, sikap positif, dan prestasi yang seimbang,” tambah Amin. Materi tambahan seperti pencegahan kenakalan remaja dari kepolisian setempat semakin melengkapi pembekalan bagi siswa baru.

