Ruang.co.id – Final IBL GoPay 2025 benar-benar menghadirkan drama terbaik. Setelah melalui tiga pertandingan yang menegangkan, akhirnya Dewa United Banten berhasil menjadi juara IBL 2025. Mereka mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dalam duel penentuan yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Minggu (20/7), dengan skor tipis 74-73.
Ini bukan sekadar kemenangan biasa. Ini adalah sejarah baru.
š„ Jordan Adams Bawa Dewa United ke Puncak IBL 2025
Satu nama yang layak disebut paling lantang malam itu: Jordan Adams. Pemain asing andalan Dewa United tampil luar biasa sepanjang pertandingan. Ia mencetak 40 poin, 8 rebound, 3 steal, dan 2 assist, menjadikannya pemain paling menentukan di laga krusial ini.
Adams tidak hanya mencetak angka, tapi juga membalikkan momentum dan menjaga harapan tetap hidup di saat timnya tertinggal. Termasuk saat ia sengaja gagal memasukkan free throw terakhir untuk menghabiskan waktuāsebuah keputusan yang menunjukkan kecerdasan dan mental juara.
āTidak bisa berkata-kata. Senang sekali, karena kami berhasil menjadi juara. Up and down banget musim ini, dan akhirnya kami bisa menjadi juara,ā ungkap Kaleb Ramot Gemilang usai pertandingan.
āļø Jalannya Pertandingan: Penuh Ketegangan dari Awal hingga Detik Terakhir
Sejak tip-off, intensitas pertandingan sudah terasa tinggi. Dewa United langsung memimpin 9-2, namun Pelita Jaya cepat mengejar. Kuarter pertama ditutup imbang 20-20, menandakan pertandingan akan berjalan sengit.
Di babak pertama, Pelita Jaya sempat unggul tipis 36-34. Tapi mereka tidak punya jawaban untuk Adams, yang sudah mengoleksi 16 poin hanya dalam dua kuarter awal. Di sisi lain, defense Dewa United perlahan mulai meredam agresivitas Pelita Jaya.
Kuarter Ketiga: Momentum Berganti
Meski sempat tertinggal, Pelita Jaya berhasil bangkit. Jeffree Withey melakukan dunk spektakuler, dan Andakara Prastawa melesakkan tiga poin penting untuk membawa PJ unggul 58-52 di akhir kuarter ketiga.
Kuarter Keempat: Dewa United Bangkit dari Ketertinggalan
Di kuarter keempat, Pelita Jaya unggul sejauh 12 poin (66-54). Namun justru saat itu, Dewa United menemukan kembali semangatnya. Tembakan tiga angka dari Jordan Adams dan Lester Prosper menghidupkan harapan. Pertahanan mereka kemudian memaksa Pelita Jaya gagal mencetak angka selama 2,5 menit. Dan sisanya? Sejarah.
š Perjalanan Panjang Menuju Trofi Pertama
Kemenangan ini bukan kebetulan. Dewa United Banten sudah menunjukkan perkembangan konsisten dalam beberapa musim terakhir. Mereka sempat tiga kali terhenti di semifinal, namun manajemen tidak menyerah. Justru tim ini terus dibangun dengan kesabaran, disiplin, dan visi jangka panjang.
Kini, semua kerja keras itu terbayar lunas. Dewa United akhirnya mencicipi gelar juara IBL pertamanya sejak debut mereka di liga.
š§Ø Empat Musim, Empat Juara: IBL Semakin Kompetitif
Satu hal menarik dari hasil IBL empat musim terakhir adalah tidak adanya dominasi satu tim saja. Sejak 2022, gelar juara selalu berpindah tangan:
2022: Satria Muda Pertamina Jakarta
2023: Prawira Harum Bandung
2024: Pelita Jaya Jakarta
2025: Dewa United Banten
Fenomena ini menunjukkan bahwa liga bola basket Indonesia semakin kompetitif. Dan itu adalah kabar baik, bukan hanya untuk klub, tapi juga untuk penggemar basket di seluruh negeri.
š¤ Apresiasi dari Direktur IBL
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, memberikan pujian tinggi untuk kedua tim finalis dan atmosfer luar biasa selama laga berlangsung:
āFinal ini cerminan semangat basket Indonesia yang semakin tumbuh. Dewa United menampilkan performa luar biasa untuk menaklukkan juara bertahan. Ini bukti bahwa siapapun bisa jadi juara jika dibangun dengan serius.ā
š Dewa United Juara, Era Baru Bola Basket Indonesia Dimulai
Kemenangan ini lebih dari sekadar trofi. Dewa United mengirimkan pesan kuat: siapapun yang berani bermimpi dan bekerja keras, bisa mencapainya.
Trofi IBL 2025 kini berada di tangan mereka. Dan yang lebih penting, era baru dalam bola basket Indonesia resmi dimulaiādengan Dewa United Banten sebagai pelopornya.

