Sinergi Logistik TPS-ALFI Pacu Distribusi Peti Kemas Nasional

sinergi logistik
Diskusi strategis antara tim TPS Surabaya dan delegasi ALFI Jateng-DIY di area terminal peti kemas. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengukuhkan posisinya sebagai hub logistik utama melalui kolaborasi strategis dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah-DIY. Kunjungan kerja ini menjadi momentum percepatan integrasi sistem distribusi peti kemas di koridor Jawa Timur-Jawa Tengah-DIY, menyasar peningkatan efisiensi rantai pasok nasional.

Teguh Arif Handoko, Ketua DPW ALFI Jawa Tengah-DIY, dalam paparannya menekankan strategi kolaboratif logistik sebagai kunci memangkas biaya distribusi barang. “Kemitraan dengan TPS membuka akses lebih luas bagi pelaku usaha terhadap fasilitas bongkar muat terkini, sekaligus memperpendek waktu transit kargo hingga 20%,” ujarnya. Analisis ini sejalan dengan data kinerja TPS yang mencatat pertumbuhan arus peti kemas stabil di atas 8% per tahun.

Di balik kesuksesan pencapaian throughput 1,6 juta TEUs, Noor Budiwan selaku Direktur Operasi TPS membeberkan inovasj sistem digital yang menjadi tulang punggung operasional. Implementasi Terminal Operating System (TOS) generasi ketiga berhasil memangkas waktu tunggu truk dari rata-rata 4 jam menjadi 1,5 jam. Sementara penerapan online booking memberi kepastian slot bagi pengguna jasa, mengurangi penumpukan kontainer di area yard.

Fakta menarik terungkap dari data realisasi Juli 2025 yang menunjukkan kinerja kuartal ketiga TPS telah mencapai 908.136 TEUs. Angka ini mengindikasikan potensi melampaui rekor 2024, didorong oleh permintaan ekspor komoditas dan arus impor bahan baku industri yang terus menguat.

Kunjungan lapangan delegasi ALFI ke fasilitas fumigasi TPS menyoroti praktik terbaik manajemen logistik terpadu. Wibi, Ketua DPW ALFI Jatim, mengapresiasi sistem pemeriksaan kulit mentah garaman di lini I sebagai contoh sukses otomasi proses kepabeanan. “Layanan terintegrasi semacam ini bila diterapkan di Semarang bisa menghemat biaya logistik hingga Rp1,2 triliun per tahun,” tegasnya.

Baca Juga  Delegasi Rusia Sandar di Tanjung Perak Perkuat Poros Dagang Global

Dominasi pasar 83% TPS di Pelabuhan Tanjung Perak tidak lepas dari strategi interkoneksi multimodal. Integrasi sistem rel-dermaga-truk menciptakan efisiensi rantai dingin untuk komoditas perishable. Pencapaian ini menjadi bukti nyata daya saing logistik Indonesia di kancah global.

Sinergi TPS-ALFI telah melahirkan blueprint konektivitas logistik yang bisa direplikasi di 14 pelabuhan utama lainnya. Model kolaborasi ini menawarkan solusi konkret untuk tantangan disparitas distribusi antarpulau, sekaligus memperkuat infrastruktur pendukung industri.

Dengan proyeksi pertumbuhan 10% di 2025, TPS terus berkomitmen memperluas jaringan smart port ecosystem. Langkah ini sejalan dengan visi Kemenhub menciptakan poros maritim dunia berbasis teknologi.