Berikan Santunan, JKSN Siapkan Umroh Gratis untuk Korban Musibah Ponpes Sidoarjo

santunan JKSN
KH Asep Saifuddin Chalim Bersama Sekjen JKSN, Ustadz Ghofirin, menyerahkan santunan dan menyiapkan program umroh gratis untuk keluarga korban musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Duka masih menyelimuti keluarga korban musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dalam situasi penuh kepiluan ini, Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mengambil peran aktif melalui penyaluran santunan tunai dan persiapan ibadah umroh gratis. Langkah konkret ini menunjukkan komitmen organisasi dalam meringankan beban keluarga yang terdampak musibah ponpes Sidoarjo.

Ketua JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim, tak tinggal diam melihat musibah yang menimpa dunia pesantren. Bersama Sekjen JKSN, Ustadz Ghofirin, dan sejumlah rombongan, ia mendatangi langsung tiga rumah duka korban pada Sabtu malam (12/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus menyalurkan bantuan santunan dari JKSN secara personal.

Rombongan pertama kali tiba di rumah santri Mohammad Abdul Rohman Nafis di Desa Pulungan, Sedati. Perjalanan dilanjutkan ke kediaman Alm. Moh. Rizki Maulana Saputra Bin Moh. Arifudin Wibowo di Wadungasih, Buduran. Tak ketinggalan, rumah Moch Adam Fidiansyah Bin Widi Hidayat di Masangan Kulon, Sukodono, juga disambangi. Setiap kunjungan diwarnai suasana haru dan doa bersama untuk korban musibah ponpes.

Sebagai sesepuh pondok pesantren, KH Asep Saifuddin Chalim menyampaikan pesan yang mendalam. Ia menekankan bahwa para santri yang meninggal dalam musibah ini telah gugur dalam keadaan syahid. “Sesuai hadist Nabi Muhammad SAW, para santri ini meninggal dengan syahid karena mereka sedang menuntut ilmu di ponpes,” ungkap Kyai Asep. Pernyataan ini disampaikan untuk menguatkan hati keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga  JKSN Ajak Gelar Salat Gaib Nasional untuk Korban Al-Khoziny

Ia melanjutkan dengan penuh empati, “Semoga, para keluarga korban diberi ketabahan dan keasabaran atas musibah ini. Musibah ini adalah takdir Alloh SWT. Dan anak-anak kita, para santri ini ditakdirakan meninggal sebagai syahid. Mereka nanti yang akan memberi syafaat kepada kedua orang tua dan keluarganya.” Kata-kata ini menjadi penyejuk hati di tengah duka yang mendalam.

Selain memberikan dukungan moral, JKSN juga menghadirkan bantuan material yang bersifat mendadak. Setiap keluarga korban menerima santunan tunai sebesar Rp 5 juta. Bantuan ini dilengkapi dengan beras 2 sak @25 kg sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan sehari-hari keluarga korban.

Namun, yang paling menyentuh adalah program umroh gratis yang dijanjikan JKSN. KH Asep Saifuddin Chalim secara resmi mengumumkan akan memberangkatkan 23 orang keluarga korban untuk menunaikan ibadah umroh pada awal Januari 2026. “Nanti saya akan mengajak 23 orang untuk umroh, saya biayai dan pimpin sendiri umroh ini,” tegasnya. Program ini menjadi cahaya harapan di tengah kesedihan yang melanda.

Baca Juga  Doa Bersama JKSN untuk Kemenangan Khofifah-Emil: Jawa Timur Menuju Gerbang Baru Nusantara

Kyai Asep memaparkan skema khusus pelaksanaan ibadah umroh bagi keluarga korban. Setiap peserta akan menjalankan tiga kali prosesi umroh dengan niat yang berbeda. Ibadah pertama untuk diri sendiri, yang kedua untuk arwah santri korban, dan yang ketiga untuk keluarga lain yang tidak ikut. “Sehingga semuanya kita umrohkan kalau 23 berarti 23 kali 3 jumlah 69,” jelasnya dengan rinci.

Rencana pemberangkatan umroh ini dijadwalkan sekitar tanggal 4 Januari 2026. Kyai Asep juga memohon maaf dan meminta kesabaran dari keluarga korban mengingat jadwalnya yang padat. “Mohon maaf yang bersabar karena kami tidak selalu ada di Surabaya, ini saya mungkin keluar kota atau ke luar pulau,” tutupnya dengan rendah hati. Program umroh gratis JKSN ini diharapkan dapat meringankan beban batin keluarga korban.