Pasuruan, Ruang.co.id ā Mentari pagi dan rintik hujan mengiringi kabut tipis di malam hari, menembus di lereng Arjuno, menghangatkan wajah-wajah kecil yang tersenyum cerah.
Di antara hembusan angin segar pegunungan Kaliandra, tawa tiang gembira 110 anak yatim menggema penuh makna.
Mereka datang dari Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan untuk mengikuti āCamping Ceria Nyenengin Anak Langitā, kegiatan inspiratif yang digelar Badan Wakaf Alquran (BWA) berkolaborasi dengan Galena Logistik dan Off-road 4×4 Pasuruan, serta Camping Ground Kaliandra.
Anak-anak yang akrab disapa Anak Langit ini pesertanya berusia 7ā12 tahun, berasal dari berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Selama dua hari, Sabtu dn Ahad (25ā26 Oktober 2025), mereka belajar, bermain, dan beribadah di alam terbuka (outdoor learning), dalam suasana penuh cinta dan harapan.
āDisini bukan hanya orang kaya yang berbagi kepada anak yatim. Siapapun yang mampu berbagi tenaga, ilmu, atau rezeki kepada anak-anak langit, itulah ibadah sejati,ā ujar H. Muhammad Ali atau Gus Muha, pengusaha sekaligus dermawan asal Sidoarjo yang menjadi salah satu penggerak kegiatan.
Suasana semakin hidup saat Ustadz Yunus memimpin anak-anak melantunkan kalimat tauhid dengan suara lantang. āKalimat tauhid adalah kunci surga yang harus selalu kalian pegang dan baca setiap hari,ā tegasnya di tengah riuh tepuk tangan kecil para peserta.
Selain kegiatan spiritual seperti Salat berjamaah dan tadarus, panitia juga menyiapkan beragam aktivitas edukatif, yakni diantaranya story telling tentang kisah Nabi, pemutaran film keislaman, seni budaya Islam, hingga outbound dan hiburan sulap.
āKami ingin mereka belajar tentang kebersamaan, keberanian, dan cinta terhadap Alquran melalui suasana yang menyenangkan,ā ujar Krisna, ketua komunitas Off-road 4×4 Pasuruan, yang turut membawa tim dan peralatan edukasi lapangan.
Dalam wawancaranya, Ustadz Slamet Sugianto, Manajer Wilayah BWA Jawa Timur, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari project nasional āIndonesia Belajarā yang telah menjangkau lima provinsi.
āCamping Ceria Anak Langit ini kami gagas agar anak-anak yatim bisa mencintai Alquran dan belajar hidup dengan karakter tangguh. Ini pertama kali kami adakan di Jawa Timur, dan akan terus berkelanjutan tiap tiga bulan di daerah lain,ā terangnya.
BWA, lanjut Slamet, tidak hanya menggerakkan kegiatan sosial, tapi juga terus menyalurkan mushaf wakaf ke seluruh Indonesia.
āSejak 2005 hingga kini, BWA sudah menyalurkan lebih dari 2,7 juta mushaf Alquran secara gratis, terutama ke wilayah 3T ā Terluar, Terpencil, Terasing,ā paparnya sambil menunjukkan data distribusi resmi dari laman bwa.id.
Menurut laporan tahunan BWA 2024, 40% mushaf disalurkan ke pelosok Kalimantan dan Nusa Tenggara, sementara sisanya ke ribuan masjid, Musalah, langgar, surau, pesantren dan lembaga pendidikan Qurāan di seluruh Nusantara.
āKami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi Qurāani yang saleh dan salihah. Ini bukan hanya kegiatan sosial, tapi investasi iman untuk masa depan bangsa,ā tambahnya penuh keyakinan.
Acara juga berkolaborasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim, Yayasan Hubbul Bilad Indonesia, Resto AsapAsap Taman Pinang Sidoarjo, Fast Food Fried Chicken M2M, serta para dermawan lokal.
Selama dua hari, anak-anak belajar mengenal alam sebagai tanda kebesaran Sang Pencipta. Di sela kegiatan, Gus Muha menuntun mereka membaca surah-surah pendek, lalu memotivasi dengan lembut dan memberikan jaket hadiah kepada anak yatim yang mampu meneruskan lafadz surat Alquran dengan sempurna.
āTujuan hidup manusia adalah ibadah. Dan ibadah terbaik adalah yang juga menyentuh sesama manusia,ā ucapnya dengan nada hangat yang membuat banyak peserta semakin senang.
Malam itu, di bawah langit Kaliandra yang bertabur bintang, anak-anak yatim berkumpul, menggenggam mushaf kecil pemberian panitia.
Mereka berdoa bersama, suaranya lirih namun mengguncang hati. Di kejauhan, lampu tenda berkelip seperti lentera kecil penanda harapan baru.
āKami ingin kegiatan ini menjadi pemicu kebersamaan umat. Wakaf Alquran bukan hanya sedekah, tapi pintu kebangkitan generasi Qurāani,ā pungkas Ust. Slamet sebelum acara penutupan.
Camping Ceria Anak Langit bukan hanya kegiatan rekreasi bagi para dermawan, mereka datang merupakan panggilan nurani yang menyalakan cahaya iman di hati anak-anak yatim.
Di Kaliandra, mereka bukan hanya menatap langit, tapi juga menemukan arah masa depan, dengan keyakinan bahwa cinta, ilmu, dan Alquran akan selalu menuntun langkah mereka.

