Sidoarjo, Ruang.co.id ā Gelombang energi baru Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sidoarjo, resmi menghentak arena politik lokal setelah Musyawarah Daerah (Musda) II Majelis Daerah (MD) KAHMI Sidoarjo dengan menetapkan lima presidium baru, pada Minggu (30/11/2025).
Kombinasi maut tokoh senior dan generasi militan, terdiri dari Charil Anwar, Tri Kisnowo Hadi, Sudarmawan, Dini Purnawansyah, dan Urip Priyatno, kini memegang kendali MD KAHMI Sidoarjo untuk periode 2025-2030.
Mereka langsung menyuarakan komitmen keras, untuk menjadi garda terdepan yang mengawal tuntas 14 program kerja strategis Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana.
Musda II yang berlangsung secara demokratis dan penuh kekeluargaan ini, menghasilkan kepemimpinan kolektif kolegial, yang dinilai ideal oleh para stakeholders daerah.
Ketua Pelaksana Musda II, Sulton Arif, menegaskan bahwa, komposisi presidium terpilih merupakan ramuan cerdas, yang mengawinkan pengalaman matang tokoh senior dengan spirit dan energi terbarukan kaum muda KAHMI.
“Kepengurusan ke depan harus solid, energik, dan mampu menerjemahkan visi-misi organisasi ke dalam kerja-kerja sosial yang dirasakan langsung masyarakat. Presidium terpilih adalah kombinasi pengalaman dan energi muda, ini modal besar untuk lima tahun ke depan,” ungkap Sulton dengan penuh keyakinan.
Sulton menambahkan, KAHMI Sidoarjo tidak akan menjadi organisasi menara gading (organisasi yang eksklusif dan jauh dari masyarakat). Sebaliknya, KAHMI berkomitmen memperkuat sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, terutama dalam mendukung 14 Program Kerja andalan Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik.
“KAHMI harus mampu bersinergi, berkolaborasi, dan mengawal pembangunan daerah. Tahun depan kami pastikan kontribusi KAHMI lebih masif dan terukur untuk masyarakat,” tegasnya, menantang para presidium baru untuk segera bergerak.
Langkah KAHMI ini mencerminkan semangat check and balance (pengawasan dan penyeimbangan) konstruktif, di mana organisasi masyarakat sipil (civil society) berperan aktif mengawal kebijakan publik agar berjalan tepat sasaran, berkeadilan, dan memberikan manfaat luas bagi seluruh lapisan warga Sidoarjo.
Hal ini sejalan dengan mandat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang mendorong Ormas untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Dalam narasi yang menggugah, Sulton menjelaskan bahwa program kerja MD KAHMI Sidoarjo ke depan akan berfokus pada empat pilar utama: penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemberdayaan ekonomi melalui program KAHMIpreneur (program kewirausahaan untuk anggota KAHMI), sektor pendidikan, dan pendampingan sosial kemasyarakatan.
“Arah kebijakan ini bertujuan agar organisasi tidak sekadar hadir sebagai komunitas alumni, tetapi sebagai kekuatan civil society yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan zaman,” jelasnya.
Pemilihan presidium sendiri, tambah Sulton, berlangsung melalui mekanisme Musyawarah Mufakatāsebuah proses pengambilan keputusan khas Indonesia, yang mengutamakan kesepakatan bersama, yang diabadikan dalam Sila Keempat Pancasila.
Proses ini dihormati oleh seluruh calon presidium. “Musda berjalan demokratis dan penuh kekeluargaan. Semua calon sepakat menjunjung musyawarah mufakat, sehingga hasilnya diterima oleh seluruh peserta,” tutup Sulton.
Dengan telah terpilihnya lima presidium yang berani mengungkap kebenaran faktual di balik setiap kebijakan. KAHMI Sidoarjo kini berdiri tegak sebagai pilar pengawal pembangunan, memastikan bahwa visi Sidoarjo Maju dapat benar-benar terwujud dan dirasakan oleh rakyat.

