ruang

Rizki Juniansyah, Warisi Bakat Angkat Besi dari Siapa Sih?

Rizki Juniansyah Atlit Angkat Besi
Sumber: Instagram @rjuniansyah_)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Atlet muda berbakat, Rizki Juniansyah, berhasil menorehkan sejarah dengan meraih medali emas pada ajang Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga angkat besi. Namanya yang kini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Prestasi gemilang ini tak lepas dari kerja keras, bakat alami, dan dukungan keluarga yang kuat.

Dari Keluarga Atlet Menuju Puncak Dunia

Lahir di Serang, Banten tanggal 17 Juni 2003, Rizki Juniansyah tumbuh dalam lingkungan yang sangat mendukung dunia olahraga. Ayahnya, Mohamad Yasin, adalah mantan atlet angkat besi nasional yang berpengalaman meraih prestasi di SEA Games antara 1983-1993.

Tak kalah menarik, ibunya, Yeni Rohaeni, juga seorang atlet angkat berat di tingkat provinsi. Keturunan atlet ini seakan mengalir dalam darah Rizki, membuatnya memiliki bakat alami dalam olahraga angkat besi.

Sejak usia dini, Rizki telah latihan bersama ayahnya. Latihan keras dan disiplin yang diterapkan sejak kecil membuahkan hasil yang luar biasa. Bakat alamiahnya, dan tentunya dengan latihan yang intensif, membuat Rizki Juniansyah cepat menguasai teknik-teknik angkat besi yang kompleks.

Kisah sukses Rizki dan Yasin adalah contoh nyata bagaimana peran orang tua sangat penting dalam membentuk seorang atlet. Keduanya membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan keluarga, mimpi untuk meraih prestasi di tingkat internasional dapat terwujud.

Rizki mencapai puncak karir saat ia berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024. Dalam misi meraih medali, ia bahkan memecahkan rekor olimpiade dengan angkatan clean and jerk seberat 199 kilogram. Prestasi ini tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para atlet muda lainnya. Dengan usia yang masih sangat muda, Rizki telah membuktikan bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di level tertinggi dunia.

Baca Juga  Beragam Prestasi Bintang Baru Panjat Tebing Indonesia, Veddriq Leonardo