Bali, Ruang.co.id- Made Satria dan Kelurga, turut membantu pembangunan Bale Pesadekan Pura Puseh Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Sebuah kisah inspiratif terukir di Pura Puseh Banjar Adat Sental Kangin. Pura yang berdiri megah ini menjadi bukti nyata bagaimana semangat gotong royong dan sumbangsih tulus para dermawan dapat mewujudkan mimpi bersama.
Pembangunan Pura Puseh yang dimulai beberapa tahun silam, berjalan dengan penuh tantangan. Keterbatasan dana menjadi penghambat utama, memaksa proses pembangunan berlangsung bertahap selama lebih dari 10 tahun. Namun, semangat masyarakat Sental Kangin tetap berkobar.
“Keterbatasan biaya membuat proses pembangunan cukup lama, namun kami bersyukur atas bantuan dari para dermawan yang rela memberikan sumbangsih materiil dan moral,” ungkap I Kadek Pernata, Mantan Kelian Banjar Adat Sental kangin.
Salah satu bangunan penting di Pura Puseh, yaitu Bale Pesandekan, akhirnya dapat terwujud berkat bantuan dari Made Satria dan keluarga. Kedermawanan Made Satria yang tak ternilai ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Made Satria dan keluarga yang telah membantu mewujudkan Bale Pesandekan. Kedermawanan beliau sangat berarti bagi kami,” ujarnya.
Tak hanya Bale Pesandekan, keramik lantai di natar juga menjadi bukti nyata sumbangsih para dermawan. Kerja keras dan semangat gotong royong akhirnya membuahkan hasil. Pura Puseh Banjar Adat Sental Kangin kini berdiri kokoh dan megah, siap menyambut para pengunjung dan jemaah.
“Dengan selesainya finishing Bale Pesandekan, Pura Puseh Banjar Adat Sental Kangin akhirnya rampung. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan mimpi ini. Terkhusus adalah untuk Made Satria dan keluarga,” ungkapnya.
Puncak kebahagiaan tercipta saat perayaan pada Oktober 2022 lalu. Pura Puseh Banjar Adat Sental Kangin dipenuhi oleh warga yang bersukacita merayakan selesainya pembangunan pura.
Tidak Hanya Materi yang Diberi Made Satria ke Masyarakat
Sosok Made Satria, yang tak hanya memberikan bantuan materiil, juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan ramah. Beliau selalu bersedia berbagi pengetahuan dan membantu siapa saja yang membutuhkan. Semangatnya dalam berorganisasi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Made Satria itu sosok yang humble dan friendly. Apapun hal-hal positif yang beliau ketahui, selalu dibagikan,” jelasnya.
Begitu juga dengan sang adik, Ketut Leo, sahabat masa kecil juga dikenal sebagai pribadi yang baik hati. Masa kecil mereka diwarnai dengan kebersamaan di SD 4 Ped. Meskipun Ketut Leo merantau keluar dari Nusa Penida, akan tetapi tali silaturahmi tetap terjaga.
Kisah Pura Puseh Banjar Adat Sental Kangin menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kedermawanan dapat mewujudkan mimpi bersama. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus saling mendukung dan membantu, demi kemajuan bersama. (ide/rci).