ruang

Mengenal Budaya Kesenian Tradisional Daerah Sumatera Selatan

Jembatan Palembang
Gambar: Jembatan Palembang, Sumatera Selatan
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Di balik keindahan alam dan keramahan masyarakat Sumatera Selatan, tersimpan rahasia yang terungkap melalui kesenian tradisional.

Tarian-tarian yang penuh makna, musik yang menggema, dan juga ukiran yang memukau adalah cerminan jiwa masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur.

Apa saja yang bisa kita pelajari dari kesenian tradisional Sumatera Selatan?

Provinsi ini dihuni oleh berbagai suku, termasuk suku Melayu, Komering, Ogan, dan Palembang, yang masing-masing memiliki tradisi, kesenian, dan budaya yang unik.

Tari Tradisional

Tarian tradisional Sumatera Selatan merupakan cerminan kaya akan budaya dan sejarah daerah ini. Setiap gerakan dan iringan musiknya mengandung makna mendalam, mulai dari ritual adat hingga ungkapan rasa syukur.

Beberapa tarian yang terkenal seperti Tari Gending Sriwijaya, Tarian megah yang menggambarkan kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Ada juga tari Tanggai untuk penyambutan tamu dengan kostum khas dan cincin tanggai.

Serta Tari Putri Bekhusek, tarian ceria yang menggambarkan kebersamaan gadis-gadis. Kostum yang berwarna-warni dan gerakan yang dinamis membuat tarian-tarian ini sangat menarik untuk disaksikan.

Selain sebagai hiburan, tarian tradisional juga berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan identitas masyarakat Sumatera Selatan

Tari Gending Sriwijaya
Gambar: Tari Gending Sriwijaya (sumber: pinterest/sumaterapunyacerita.blogspot)

Musik Tradisional

Musik tradisional untuk mengiringi tarian dengan alat seperti gamelan dan gong yang terkenal dengan Gending Sriwijaya.

Alat musik ritmis yang Bernama Rebana digunakan dalam acara keagamaan.

 

Kain Songket

Kain tenun khas dengan benang emas atau perak yang sering dipakai dalam upacara adat.

 

Teater Dulmuluk

Teater rakyat yang menggabungkan komedi dan cerita rakyat, sering mereka pentaskan pada acara besar.

 

Arsitektur Tradisional

Rumah Limas adalah rumah panggung tradisional dengan ukiran yang sering masyarakat Sumatera Selatan gunakan untuk upacara adat. Dengan bentuk atapnya yang menyerupai limas, rumah tradisional ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol status sosial dan kekayaan pemiliknya.

Baca Juga  Resmi Dilantik, Rektor Baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember Teguhkan Diri sebagai Sustainable University

Rumah limas biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk. Setiap bagian dari rumah ini memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan hubungan manusia dengan alam dan Tuhan.

 

Upacara Adat

Tradisi seperti Sedekah Rame dan Ngobeng.

Sedekah rame merupakan bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah, di mana masyarakat berkumpul untuk memasak dan menyantap hidangan bersama. Hidangan ini juga biasanya ada di atas meja panjang yang terbuat dari bambu.

Sementara itu, ngobeng adalah tradisi saling mengunjungi antar rumah untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan.

Kedua tradisi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai macam kuliner khas Sumatera Selatan.

 

Dari tari tradisional yang anggun, musik yang merdu, kerajinan kain songket yang mewah, hingga teater rakyat yang jenaka, semuanya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Sumatera Selatan.