Surabaya, Ruang.co.id – Lautan yang dalam masih menyimpan misteri terbesar di bumi kita, dan teknologi kini memungkinkan para peneliti mengungkap lebih banyak rahasia bawah laut. Ada yang disebut “mesin laut dalam” atau deep-sea rovers, yaitu alat yang mampu menjelajahi laut sampai kedalaman ribuan meter. Beberapa spesies baru bahkan ditemukan belum lama ini di dekat palung laut!
Teknologi eksplorasi laut dalam sekarang sudah semakin canggih dan memungkinkan manusia menjelajahi bagian terdalam lautan yang dulunya mustahil dijangkau. Simak beberapa teknologi deep sea exploration terbaru yang sering digunakan.
Remotely Operated Vehicles (ROV)
ROV adalah robot bawah laut yang dikendalikan dari kapal di permukaan. Alat ini dilengkapi dengan kamera, lengan mekanik, dan berbagai sensor untuk mendeteksi kondisi lingkungan di laut dalam.
Biasanya, ROV digunakan untuk pengambilan sampel, penelitian, dan observasi visual di dasar laut hingga kedalaman ribuan meter. Karena dikendalikan dari jarak jauh, ROV bisa menjelajahi area berbahaya yang tidak bisa diakses manusia.
Autonomous Underwater Vehicles (AUV)
AUV adalah kendaraan bawah air tanpa awak yang beroperasi secara mandiri (tanpa kabel penghubung) dengan program atau algoritma yang sudah diprogram sebelumnya. AUV memiliki sensor sonar, kamera, dan perangkat GPS khusus untuk navigasi dan pemetaan dasar laut.
Alat ini ideal untuk misi panjang seperti pemetaan dasar laut, studi biologi laut, dan mencari lokasi reruntuhan kapal atau objek lain yang sulit ditemukan.
Hadal-Lander atau Deep-Sea Landers
Lander, alat berbentuk platform yang diturunkan ke dasar laut untuk mempelajari lingkungan hadal atau kedalaman ekstrem, seperti di Palung Mariana. Alat ini membawa berbagai instrumen seperti kamera, sensor tekanan, suhu, dan perangkat untuk menangkap sampel organisme laut dalam.
Landers biasanya ditempatkan di satu lokasi untuk waktu yang lama, memungkinkan pengamatan jangka panjang terhadap ekosistem di kedalaman ekstrem.
Human-Occupied Vehicles (HOV)
Kendaraan bawah air yang bisa ditempati manusia ini didesain khusus untuk kedalaman ekstrem. Salah satu contoh terkenal adalah DSV Limiting Factor, sebuah kapal selam yang mampu menyelam ke Palung Mariana, titik terdalam di lautan.
HOV biasanya memiliki dinding pelindung yang sangat kuat untuk menahan tekanan air yang luar biasa tinggi di laut dalam, sehingga peneliti bisa mengamati langsung dari dalam kendaraan.
Teknologi Kamera dan Sensor Super-Peka
Kamera dan sensor yang dirancang khusus untuk lingkungan tanpa cahaya di laut dalam sudah sangat maju. Kamera ini mampu menangkap gambar dengan resolusi tinggi meski di kondisi gelap gulita. Alat ini juga dapat mendeteksi bioluminesensi alami dari makhluk laut.
Selain itu, sensor-sensor seperti pressure sensors, pH sensors, dan oxygen sensors bisa memantau parameter lingkungan yang penting untuk memahami kondisi ekstrem di laut dalam.
Dengan teknologi ini, ilmuwan sekarang bisa mengeksplorasi (deep sea exploration) dan mengungkap lebih banyak rahasia ekosistem laut dalam yang mungkin menyimpan banyak spesies unik dan informasi penting tentang kehidupan di planet kita.