Surabaya, Ruang.co.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) resmi meluncurkan sistem pengolahan bahan perpustakaan berbasis Artificial Intelligence (AI). Sistem ini diharapkan dapat mempercepat pekerjaan rutin pustakawan, seperti katalogisasi dan klasifikasi bahan perpustakaan, sekaligus mendukung peningkatan literasi di tengah era teknologi informasi.
“Kehadiran sistem AI ini sangat membantu dalam proses katalogisasi dan klasifikasi, yang sebelumnya membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam, kini dapat selesai hanya dalam 20 hingga 30 menit,” kata Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si, dalam acara peluncuran sistem berbasis AI yang diadakan di Ruang Inkubator Literasi, Kantor Disperpusip Jatim, Surabaya, Senin (4/11/2024).
Menurut Tiat, percepatan ini akan membuat buku-buku baru lebih cepat tersedia di rak perpustakaan. “Dengan sistem kerja yang lebih efisien, buku-buku terbaru bisa segera ditempatkan di rak layanan sehingga koleksi perpustakaan tetap segar dan menarik,” ujarnya.
Tiat, yang juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi, menekankan pentingnya inovasi perpustakaan di era digital. “Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk meningkatkan minat baca masyarakat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, koleksi baru yang mudah diakses akan menarik lebih banyak pengunjung. Sebaliknya, rak yang diisi dengan koleksi lama dan usang dapat mengurangi daya tarik perpustakaan.
Pemanfaatan AI dalam Pengolahan Koleksi Perpustakaan
Kepala Bidang Deposit, Pengembangan, dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Melkion Donald, menjelaskan bahwa Disperpusip Jatim menggunakan tiga jenis AI untuk mempermudah pekerjaan pustakawan. Ketiga jenis AI tersebut adalah Optical Character Recognition (OCR) untuk pengkatalogan, Generative Pre-trained Transformer (GPT) untuk penentuan kata kunci dan nomor klasifikasi, serta Robotic Process Automation (RPA) untuk input data ke sistem manajemen perpustakaan.
Pengembangan sistem ini melibatkan kolaborasi dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang merancang program komputer berbasis AI. “Pustakawan kami merancang alur kerja, sementara tim PENS mengimplementasikannya dalam bentuk perangkat lunak yang terintegrasi dengan sistem perpustakaan yang sudah ada,” jelas Melkion.
Menarik Minat Baca Masyarakat dengan Kenyamanan dan Teknologi
Dalam upayanya meningkatkan minat baca masyarakat Jawa Timur, Disperpusip Jatim tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga terus mempercantik gedung dan interior perpustakaan. “Kami ingin membuat perpustakaan menjadi tempat umum yang nyaman, lengkap, dan populer di kalangan masyarakat,” ujar Melkion.
Dengan fasilitas yang nyaman, suhu ruangan yang sejuk, dan tampilan rak yang tertata rapi, pengunjung diharapkan semakin betah dan tertarik untuk membaca. “Kami percaya, meski awalnya pengunjung hanya datang untuk melihat-lihat, perlahan-lahan mereka akan tertarik membaca buku dan mengembangkan kebiasaan membaca,” tambahnya.
Percepat Penyediaan Buku Baru untuk Tingkatkan Minat Baca
Sistem berbasis AI ini, menurut Tiat, merupakan langkah Disperpusip Jatim untuk menghadirkan buku-buku terbaru dengan lebih cepat. “Kami ingin agar masyarakat mendapatkan akses yang lebih cepat ke buku-buku baru, demi mendorong minat baca yang lebih tinggi di Jawa Timur,” pungkasnya.