ruang

Dua Petugas Pemilu Meninggal, Tujuh Sakit: Tragedi di Tengah Pilkada Serentak Jawa Timur

petugas Pemilu meninggal
Pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Timur memakan korban. Dua petugas meninggal dunia dan tujuh lainnya jatuh sakit. KPU Jatim memastikan santunan dan asuransi bagi para petugas.
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Timur tahun 2024 diwarnai kabar duka. Dua petugas penyelenggara Pemilu dilaporkan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya mengalami sakit. Informasi ini disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Eja Wisnu Wardhana, dalam konferensi pers di ruang Data Center KPU, Rabu (27/11) sore.

Dua petugas penyelenggara Pemilu dilaporkan meninggal dunia, pertama adalah seorang petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di TPS Posaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Rabu pukul 11.00 WIB akibat kelelahan saat menjalankan tugas di tengah proses pemungutan suara.

Sementara korban kedua adalah seorang petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Korban mengalami kecelakaan saat sedang dalam perjalanan untuk menghadiri rapat persiapan pembuatan TPS.

“Kedua korban adalah bagian dari tim add hoc, yang bertugas langsung di lapangan. Kelelahan dan risiko perjalanan menjadi penyebab utama tragedi ini,” ujar Wisnu.

Selain dua korban meninggal dunia, tujuh petugas lainnya dilaporkan sakit saat menjalankan tugas Pilkada. Para korban tersebar di beberapa wilayah, yaitu Pamekasan, Pasuruan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Ngawi, Banyuwangi, dan Tulungagung.

KPU Jatim memastikan bahwa semua petugas yang mengalami sakit mendapatkan perhatian penuh, termasuk melalui pemberian santunan dan asuransi kesehatan dari BPJS.

“Semua insiden ini adalah tanggung jawab kami. Kami telah menyiapkan administrasi untuk santunan dan asuransi bagi korban. Kami juga berharap tidak ada tambahan kasus hingga akhir masa tugas mereka pada 8 Desember nanti,” tambah Wisnu.

Di tengah tragedi ini, proses penghitungan suara Pilkada serentak di Jawa Timur terus berjalan. Dalam konferensi pers yang dipimpin Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, bersama lima komisioner lainnya, dilaporkan bahwa data yang masuk melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hingga pukul 18.00 WIB mencapai 50 persen.

Baca Juga  Puncak Kirab Maskot Pilkada 2024, KPU Jatim Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih

“Kami optimis data yang masuk bisa mencapai 100 persen sebelum tengah malam. Proses ini menjadi bukti kerja keras seluruh tim, meski banyak tantangan yang dihadapi di lapangan,” ujar Aang.

Kejadian ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi para petugas penyelenggara Pemilu, khususnya di lapangan. Beban kerja yang berat, kondisi fisik yang melemah, dan risiko perjalanan menjadi tantangan yang nyata.

KPU Jatim berharap masyarakat memahami pentingnya peran para petugas dan mendukung pelaksanaan Pilkada dengan menjaga ketertiban dan keamanan di setiap tahapan proses.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan semua tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, demi keberhasilan Pilkada yang jujur dan adil,” pungkas Wisnu.