Surabaya, Ruang.co.id – Pelecehan seksual adalah isu serius yang sering kali terjadi di lingkungan kita, baik secara langsung maupun melalui media online.
Sayangnya, banyak korban tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi target pelecehan karena pelaku sering menggunakan modus yang cerdik dan sulit terdeteksi.
Yuk simak beberapa modus yang biasa pelaku pelecehan seksual pakai dalam melancarkan aksinya.
Memanfaatkan Hubungan Kuasa
Pelaku pelecehan sering kali memanfaatkan posisi kekuasaan, seperti atasan terhadap bawahan atau guru terhadap murid. Modus ini biasanya terjadi dengan alasan “membantu” atau “membimbing,” namun berujung pada tindakan yang tidak pantas.
Kenali hak-hak Anda di tempat kerja atau institusi pendidikan. Laporkan kepada pihak berwenang jika merasa tidak nyaman.
Pelecehan di Transportasi Umum
Transportasi umum seperti bus, kereta, atau angkutan lain sering menjadi lokasi pelecehan seksual. Pelaku memanfaatkan kepadatan untuk melakukan tindakan yang tidak pantas, seperti menyentuh atau mendekati korban secara tidak sopan.
Cara menghindarinya dengan gunakan transportasi yang lebih aman jika memungkinkan. Jika dilecehkan, segera bersuara untuk menarik perhatian orang sekitar.
Grooming di Media Sosial
Dalam dunia digital, pelaku sering mendekati korban melalui media sosial. Mereka membangun hubungan emosional terlebih dahulu sebelum meminta hal-hal yang tidak pantas, seperti foto atau video pribadi.
Cara menghindarinya dengan jangan membagikan informasi pribadi kepada orang asing. Hindari mengunggah konten yang dapat disalahgunakan.
Modus Berpura-Pura Membantu
Pelaku sering menggunakan modus ini untuk mendekati korban, misalnya dengan menawarkan bantuan di tempat umum. Setelah mendapat kepercayaan, mereka melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Waspadai orang yang terlalu memaksa untuk membantu. Kemudian tetap berada di tempat yang ramai jika menerima bantuan dari orang asing.
Pelecehan di Lingkungan Kerja atau Sosial
Bentuk pelecehan ini sering kali dilakukan melalui candaan, komentar tidak pantas, atau ajakan yang merujuk pada seksualitas. Pelaku biasanya mencoba membuat situasi terlihat “ringan” agar korban tidak berani melawan.
Tegur pelaku dengan tegas jika merasa dilecehkan. Kalau perlu dokumentasikan tindakan pelaku sebagai bukti jika diperlukan.
Dampak Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual tidak hanya menyebabkan trauma fisik tetapi juga mental. Korban sering merasa takut, cemas, hingga kehilangan rasa percaya diri. Karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana mengenali dan menghindari situasi berisiko.
Berikut tips langkah untuk melindungi diri agar tidak terjerat dalam jebakan para pelaku pelecehan seksual.
1. Pahami Hak Anda
Anda berhak mendapatkan rasa aman, baik di ruang publik maupun privat. Jangan ragu untuk melaporkan tindakan pelecehan ke pihak berwenang.
2. Gunakan Teknologi
- Aktifkan fitur pelacakan lokasi di ponsel Anda saat berada di tempat asing.
- Rekam atau ambil foto jika memungkinkan untuk mengumpulkan bukti.
3. Ikuti Pelatihan Bela Diri
Latihan bela diri dasar dapat membantu Anda merespons situasi berbahaya dengan lebih percaya diri.
4. Bicarakan dan Laporkan
Jangan diam. Berbicaralah dengan orang terdekat atau pihak berwenang agar tindakan pelaku bisa dihentikan.
Dengan mengenali modus pelecehan seksual, kita dapat lebih waspada dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita. Jangan ragu untuk bersuara dan melawan tindakan pelecehan dalam bentuk apa pun.