Jakarta Pelan-Pelan Akan Tenggelam! Itukah Alasan Ibukota Pindah?

Jakarta tenggelam
Ibukota Jakarta (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Kalau ngomongin Jakarta, yang terlintas di pikiran pasti macet, gedung-gedung tinggi, sama hiruk-pikuk kota megapolitan. Tapi siapa sangka, kota yang jadi pusat segalanya ini ternyata lagi menghadapi ancaman serius: Jakarta sedang pelan-pelan tenggelam.

Serem, kan? Tenang, yuk kita bahas kenapa ini bisa terjadi dan apa yang bisa dilakukan biar Jakarta tetap bertahan.

Kenapa Jakarta Bisa Tenggelam?

1. Over-Pemakaian Air Tanah

Ini alasan utama kenapa tanah di Jakarta terus amblas. Banyak banget penduduk dan perusahaan yang bergantung sama air tanah karena suplai air bersih dari PDAM belum merata. Masalahnya, air tanah yang terus diambil bikin lapisan tanah jadi kosong dan tanah di atasnya mulai turun.

2. Beban Berat di Atas Tanah

Gedung-gedung tinggi, jalan tol, dan infrastruktur lainnya juga nambah beban buat tanah Jakarta. Kebayang, kan, tanah yang udah ambles ditambah lagi beban berat, ya jadi makin cepet tenggelam.

3. Perubahan Iklim dan Naiknya Permukaan Air Laut

Global warming bikin permukaan air laut di sekitar Jakarta naik setiap tahun. Kombinasi ini bikin wilayah pesisir Jakarta, kayak Pluit dan Muara Baru, makin rentan kebanjiran.

Tugu Monas, Jakarta (pexels/Tom Fisk)

Seberapa Serius Masalahnya?

Menurut data, Jakarta adalah kota yang tenggelam tercepat di dunia. Beberapa area, terutama di Jakarta Utara, turun hingga 25 cm per tahun! Kalau nggak ada langkah serius, diprediksi 1/3 wilayah Jakarta bakal terendam air laut sebelum 2050.

Kalau kamu tinggal di Jakarta, pasti udah nggak asing sama banjir. Tapi banjir di masa depan bisa jadi lebih parah karena air laut makin naik dan tanah makin turun. Air kotor dari banjir bisa bawa penyakit kayak diare, leptospirosis, dan infeksi kulit. Belum lagi masalah kesehatan mental karena warga harus sering mengungsi.

Baca Juga  Mengenali Gempa Megathrust, Ancaman Besar dari Dasar Laut

Kalau banjir besar terus terjadi, aktivitas ekonomi bisa terganggu. Bayangin aja kalau kantor, pasar, atau bandara sampai lumpuh karena kebanjiran.

Jakarta Utara, yang deket banget sama garis pantai, adalah daerah paling parah. Misalnya, di Pluit, beberapa area sekarang udah di bawah permukaan laut. Solusinya? Dibangunlah tanggul raksasa buat mencegah air laut masuk, tapi ini cuma solusi sementara.

Apakah Jakarta Nggak Bisa Diselamatkan?

Tenang, meskipun situasinya serius, Jakarta masih punya peluang untuk bertahan. Pemerintah dan para ahli lagi berusaha keras buat nyari solusi.

1. Proyek Giant Sea Wall
Jakarta lagi ngebangun tanggul raksasa di sepanjang pesisir utara. Proyek ini nggak cuma buat mencegah air laut masuk, tapi juga menciptakan ruang baru untuk aktivitas ekonomi dan pemukiman.

2. Relokasi Ibu Kota
Pindahnya ibu kota ke Kalimantan juga salah satu langkah buat meringankan beban Jakarta. Dengan memindahkan sebagian aktivitas pemerintahan, beban penduduk dan infrastruktur di Jakarta bisa berkurang.

3. Penghijauan dan Perbaikan Sistem Drainase
Meningkatkan jumlah ruang hijau dan memperbaiki sistem drainase bisa bantu ngurangin risiko banjir. Selain itu, penghijauan juga bikin kota lebih sejuk dan nyaman.

Ibukota Jakarta akan tenggelam
Jakarta (pexels)

Kita semua punya peran penting dalam menyelamatkan Jakarta dari ancaman tenggelam. Selain pemerintah, tindakan kecil kita sehari-hari juga bisa membawa dampak besar.

Yuk, mulai dari hal sederhana seperti hemat penggunaan air untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah. Kurangi penggunaan sampah plastik yang sering menyumbat saluran air dan memperparah banjir.

Terakhir, mari dukung penggunaan transportasi umum untuk mengurangi polusi dan kemacetan yang membebani kota

Selalu ada harapan kalau kita semua, dari pemerintah sampai warga, mau bergerak bareng-bareng.

Baca Juga  Line Up dan Tiket Konser Michael Guang Liang di Surabaya 2024

Jakarta mungkin sedang tenggelam perlahan, tapi dengan langkah yang tepat, kita bisa bikin kota ini tetap berdiri kokoh sebagai simbol keberagaman dan perjuangan. Kalau Jakarta bisa bicara, dia pasti bilang: “Gue masih bisa bertahan, asal lo semua nggak nyerah!”