Efek Jika Sering Ganti Warna Rambut: Jangan Sampai Menyesal!

Ganti warna rambut biru
Ilustrasi warna rambut (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Siapa sih yang nggak pengen tampil beda dengan rambut warna-warni yang lagi hits? Rambut sering kali menjadi salah satu cara terbaik untuk mengekspresikan diri.

Dengan berbagai pilihan warna yang tersedia, mulai dari pastel hingga neon, mewarnai rambut telah menjadi tren di kalangan milenial dan Gen Z. Mulai dari pink pastel yang manis hingga biru elektrik yang edgy, semua warna bisa bikin vibe-mu makin standout.

Tapi, di balik keasyikan mencoba berbagai warna rambut, ada hal penting yang sering kali terlewat.

Pernah nggak sih kamu kepikiran, apa efek sering ganti warna rambut untuk kesehatan rambut dan kulit kepalamu? Sebelum nyesel di kemudian hari, yuk cari tahu fakta lengkapnya di sini!

Ganti warna rambut
Ilustras warna rambut (pexels)

Kesehatan Rambutmu Bisa Terancam

Mewarnai rambut memang bikin penampilan jadi lebih kece, tapi di balik itu ada risiko yang perlu kamu pertimbangkan. Proses pewarnaan rambut melibatkan bahan kimia seperti amonia dan peroksida.

Bahan-bahan ini membantu membuka kutikula rambut agar pewarna dapat masuk, tapi di sisi lain, hal ini bisa membuat rambutmu kering dan rapuh. Apalagi kalau kamu sering mengganti warna rambut, kerusakan ini bisa bertambah parah. Rambutmu bisa kehilangan elastisitas dan menjadi lebih mudah patah.

Kulit Kepala Ikut Terdampak

Tidak hanya rambutmu, kulit kepala juga bisa terkena dampaknya. Pewarna rambut dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan alergi.

Kalau kamu merasa kulit kepala mulai gatal atau terasa panas setelah mewarnai rambut, itu bisa jadi tanda kamu tidak cocok dengan bahan pewarna tertentu. Menggunakan produk pewarna rambut berkualitas rendah juga meningkatkan risiko ini, lho.

Warna Rambut Tidak Selalu Konsisten

Salah satu efek sering mengganti warna rambut adalah hasil pewarnaan yang tidak konsisten. Setiap kali kamu mewarnai rambut, pigmen asli rambut akan berubah.

Baca Juga  Tren Warna Rambut 2024, Transformasi Gaya yang Memukau

Akibatnya, warna berikutnya mungkin tidak terlihat sebagus yang kamu harapkan. Ditambah lagi, pewarnaan berulang dapat membuat rambut terlihat kusam dan tidak sehat.

Rambut Butuh Waktu untuk Pulih

Mewarnai rambut terlalu sering bisa membuat rambut kehilangan minyak alami yang berfungsi melindungi kelembapannya. Untuk memulihkannya, kamu perlu perawatan ekstra seperti masker rambut, serum, atau bahkan perawatan di salon.

Sayangnya, ini tidak selalu bisa sepenuhnya mengembalikan kondisi rambutmu ke keadaan semula.

Risiko Jangka Panjang untuk Kesehatan

Selain efek langsung, sering mengganti warna rambut juga berisiko pada kesehatan jangka panjang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dalam pewarna rambut, terutama yang mengandung paraben atau PPD (p-Phenylenediamine), bisa memengaruhi kesehatan kulit dan bahkan meningkatkan risiko kanker jika digunakan dalam jangka panjang.

Meskipun risikonya rendah, tetap saja ini menjadi hal yang perlu kamu pertimbangkan.

Ilustrasi ganti warna rambut (pexels)

Tips Aman untuk Kamu yang Hobi Ganti Warna Rambut

Kalau kamu tetap ingin bereksperimen dengan warna rambut, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan kerusakan. Pilih pewarna rambut yang bebas amonia dan memiliki kandungan pelembap tambahan.

Selain itu, beri jeda setidaknya 6-8 minggu sebelum mewarnai rambut lagi untuk memberi waktu rambutmu pulih. Jangan lupa gunakan sampo dan kondisioner khusus untuk rambut diwarnai agar warna tahan lama dan rambut tetap sehat.

Mewarnai rambut memang seru dan bisa meningkatkan rasa percaya diri, tapi kamu juga perlu mempertimbangkan efek negatifnya. Rambut yang sehat adalah aset berharga, jadi jangan sampai kamu menyesal karena terlalu sering mengganti warna rambut.