ruang

Akhir Kampanye Risma-Gus Hans: Permintaan Maaf dan Fokus Solusi untuk Jawa Timur

Kampanye terakhir Risma-Gus Hans
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor 3, Tri Rismaharini dan Gus Hans, menyampaikan permintaan maaf serta komitmen fokus pada solusi nyata, mulai dari isu pertanian, kesehatan, hingga infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor 3, Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menyampaikan permintaan maaf serta rasa terima kasih kepada masyarakat menjelang berakhirnya masa kampanye Pilkada 2024.

“Saya memohon maaf kepada seluruh warga Jawa Timur jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kampanye ini. Terima kasih pula kepada semua pihak yang mendukung kami, baik secara langsung maupun lewat doa,” ujar Risma (23/11).

Risma menyebut, bahwa selama kampanye dirinya dan Gus Hans kerap bergerak secara terpisah demi mengoptimalkan waktu yang ada.

Pendekatan ini memungkinkan keduanya mengunjungi hampir seluruh kabupaten dan kota di seluruh Jawa Timur. bahkan beberapa daerah sempat dikunjungi Paslon ini hingga empat kali.

“Kami memang lebih sering bergerak paralel agar waktu lebih efisien. Tapi setiap kunjungan, kami selalu mendengar langsung kebutuhan masyarakat, terutama dalam sektor pertanian, kelautan, pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan,” tambah Risma.

Selain itu, perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial itu juga menyoroti sejumlah isu mendasar yang dihadapi masyarakat Jawa Timur. Diantaranya mulai dari persoalan pupuk untuk petani, nelayan yang terjerat utang, hingga mahalnya biaya pendidikan.

Selain itu juga masalah infrastruktur, seperti pengelolaan air dan transportasi, yang menjadi perhatian serius Paslon ini.

“Kami bahkan menemukan kandungan besi tinggi dalam air di beberapa daerah, yang dapat memicu gangguan kesehatan jangka panjang, seperti down syndrome dan gangguan mental. Ini tidak bisa dibiarkan,” tandas Risma.

Tak hanya itu, Risma juga menyoroti kesulitan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil, serta perlunya perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas.

“Kondisi ini bukan sekadar angka statistik, tapi nyata di lapangan. Warga membutuhkan solusi cepat dan tepat. Dan kami siap melanjutkan langkah konkrit jika diberi amanah memimpin,” tuturnya.

Baca Juga  Deklarasikan Pemenangan Eri-Armuji, Otonom Muhammadiyah Siap Lawan Kotak Kosong

Risma optimis, bahwa pendekatan yang mereka lakukan lebih berfokus pada solusi nyata ini, mampu mendapat tempat di hati masyarakat Jawa Timur.