Ruang.co.id – Dalam sebuah momen yang jarang diungkapkan, Amy Lee, sang vokalis ikonik Evanescence, membongkar pengaruh mendalam karya Hayao Miyazaki pada hidup dan musiknya. Tak sekadar hiburan, anime seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro ternyata menjadi landasan kreativitas yang membentuk identitas band-nya.
Spirited Away: Portal Menuju Dunia Lirik Evanescence
Amy Lee mengaku pertama kali menonton Spirited Away di usia remaja, tepat ketika Evanescence mulai merintis karier. “Chihiro yang tersesat di dunia roh adalah metafora sempurna untuk perasaan saya saat itu,” katanya dalam wawancara eksklusif. Film ini, menurutnya, mengajarkan ketahanan emosional—tema yang kerap muncul di lagu-lagu seperti Bring Me to Life dan My Immortal. Adegan ketika Chihiro harus mengingat namanya untuk bebas dari kutukan pun ia sejajarkan dengan proses penulisan lirik: “Kita harus jujur pada identitas sendiri agar karya tak kehilangan jiwa.”
Totoro dan Magis Kesederhanaan dalam Komposisi
Sementara Spirited Away memberinya kekuatan, My Neighbor Totoro justru mengingatkannya pada keajaiban dalam hal sederhana. “Totoro tidak perlu dialog rumit untuk menyentuh hati. Itu yang saya coba terapkan dalam melodi piano,” ujar Amy. Ia mencontohkan intro Lost in Paradise yang minimalis namun emosional, terinspirasi dari adegan hujan dimana Satsuki dan Mei menunggu bus dengan Totoro.
Studio Ghibli vs. Industri Musik: Pertarungan Melawan Komersialisasi
Amy Lee secara halus mengkritik industri musik modern yang terlalu fokus pada viralitas. “Miyazaki tidak pernah mengorbankan cerita untuk rating, sama seperti kami menolak mengubah sound demi tren,” tegasnya. Baginya, kesuksesan Studio Ghibli membuktikan bahwa konten autentik tetap bisa mendunia—pesan yang ia terapkan saat memproduksi album The Bitter Truth.
Dari Layar ke Studio Rekaman: Proses Kreatif yang Tak Terduga
Ketika ditanya tentang kolaborasi soundtrack Devil May Cry, Amy tertawa. “Saya seperti kembali jadi gadis 15 tahun yang terpukau oleh dunia anime.” Proyek itu memaksanya menggali nuansa gelap ala Princess Mononoke, yang kemudian memengaruhi aransemen strings di Use My Voice.
Anime sebagai Terapi: Ketika Seni Menyembuhkan
Di tengah kesibukan tur, Amy mengaku kerap menonton ulang Howl’s Moving Castle. “Film itu mengingatkan saya bahwa keindahan bisa lahir dari kekacauan,” katanya. Bagi penggemar yang menghadapi anxiety, ia merekomendasikan The Wind Rises: “Cerita Jiro Horikoshi adalah proof bahwa passion bisa mengalahkan keterbatasan.”