Anggota DPRD Sidoarjo Kusumo Adi Nugroho Tegaskan Tragedi Ponpes Al Khoziny Jangan Jadi Komoditas Politik

Ponpes Al Khoziny
Kusumo Adi Nugroho minta tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo jangan dipolitisasi dan ajak masyarakat berdoa bersama bagi para korban. Foto : Nurudin
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Tragedi runtuhnya bangunan Musala dan asrama putra di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, bukan hanya menjadi duka lokal.

Peristiwa memilukan yang menelan korban jiwa para santri itu, juga menjadi sorotan media nasional bahkan internasional. Bahkan antusiasnya sejumlah jurnalis asing tampak masih bertahan di lokasi sejak hari pertama musibah, Senin lalu (29/9/2025).

Di tingkat lokal, tragedi kemanusiaan ini menggugah banyak pihak, termasuk para politisi di parlemen daerah. Setiap hari, sejumlah fraksi partai politik di DPRD Sidoarjo turun langsung melihat kondisi lapangan, menemui keluarga korban, dan memberi dukungan moral kepada relawan serta tenaga medis.

Salah satunya datang dari anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sidoarjo, Kusumo Adi Nugroho. Pada Jumat (3/10/2025), Kusumo hadir di posko cadangan musibah Ponpes Al Khoziny yang diinisiasi kader PAC dan ranting Buduran. Kehadirannya disambut hangat para kader dan warga yang berduka.

Dalam kesempatan itu, Kusumo mengingatkan agar tragedi ini tidak dijadikan bahan permainan politik.

ā€œKejadian korban kemanusiaan ini jangan dipolitisasi, mengingat kontekstual ada duka cita yang mendalam buat semua lapisan masyarakat,ā€ tegas Kusumo.

Ia menekankan bahwa para santri yang menjadi korban, para wali, serta seluruh keluarga pesantren merupakan bagian penting dari masyarakat Sidoarjo yang harus mendapat dukungan, bukan komoditas isu.

Kusumo juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan para korban.

ā€œMari kita doakan para korban anak-anak syuhada ini yang telah berpulang ke rahmatullah, agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kita juga berdoa bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan kesehatan lahir batin,ā€ ujarnya dengan suara penuh haru.

Selain memberi penguatan moral, Kusumo juga menyerahkan bantuan kepada relawan PAC dan ranting yang bekerja tanpa kenal lelah di lapangan.

Baca Juga  Wabup Mimik Idayana Dampingi Tim Wasev TMMD Ke-126 Tinjau Panen Asa Program Bedah Rumah dan Ketahanan Pangan di Sidoarjo

Sosok yang dikenal sederhana dan merakyat ini tampak menyatu bersama warga, ikut mendengar keluh kesah orang tua santri yang tengah berduka.

Mahmud, Sekretaris Daerah II PDI Perjuangan Sidoarjo yang turut mendampingi Kusumo, menyatakan bahwa pihaknya akan terus bersama masyarakat hingga pemulihan selesai.

ā€œKami akan selalu hadir. Musibah ini adalah tanggung jawab sosial kita bersama. Tidak boleh ada keluarga yang merasa sendirian dalam menghadapi duka ini,ā€ tutur Mahmud.

Kehadiran para wakil rakyat di tengah musibah kemanusiaan Ponpes Al Khoziny, menjadi sinyal penting bahwa tragedi ini bukan hanya soal bangunan runtuh, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dan pemimpin bersama-sama menegakkan solidaritas.

Kini, doa-doa terus dipanjatkan dari berbagai penjuru. Tangisan kehilangan berbaur dengan semangat kebersamaan yang tidak pernah padam.

Dari tragedi yang memilukan ini, muncul pesan mendalam, bahwa nilai kemanusiaan selalu lebih besar daripada sekadar kepentingan politik.