Arus Balik Lebaran 2025 di Tanjung Perak! Bambang Haryo Beberkan Kesiapan Kapal hingga Inovasi Cek-In Mandiri

arus balik Lebaran Tanjung Perak
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo pantau kesiapan arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Tanjung Perak. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), turun langsung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Kamis (3/4/2025) untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025. Kunjungan ini tidak sekadar seremonial, melainkan evaluasi mendalam terhadap kesiapan infrastruktur, respons penumpang, dan inovasi teknologi yang diterapkan PT Dharma Lautan Utama (DLU).

BHS memulai pantauannya dengan mengunjungi posko mudik di pelabuhan, berbincang dengan petugas kepolisian, Basarnas, dan staf DLU. Ia juga menyapa para penumpang kapal yang akan melanjutkan perjalanan ke berbagai daerah, seperti Banjarmasin, untuk mendengar langsung keluhan maupun apresiasi mereka. “Kesiapan pelabuhan dan operator seperti DLU adalah kunci utama kelancaran arus balik,” tegas BHS usai meninjau kapal Dharma Rucitra 1 yang melayani rute Surabaya-Banjarmasin.

Pengecekan dilakukan mulai dari dek kendaraan, kamar penumpang, hingga peralatan keselamatan. BHS menekankan, fasilitas yang memadai harus dibarengi dengan prosedur operasional yang jelas, terutama dalam menghadapi potensi gelombang tinggi di jalur pelayaran.

Salah satu sorotan utama dalam kunjungan ini adalah layanan cek-in mandiri DLU yang telah berjalan setahun terakhir. Sistem ini memungkinkan penumpang melakukan proses cek-in tanpa antre panjang, cukup dengan memindai tiket digital. “Ini terobosan bagus, tapi masih banyak masyarakat yang ragu karena kurang familiar dengan teknologi,” ujar BHS.

Ia mengusulkan agar DLU meningkatkan sosialisasi digital melalui kampanye di media sosial maupun pemanduan langsung di lokasi. “Jangan sampai kemudahan justru jadi penghalang karena ketidaktahuan,” tambahnya.

BHS juga mengapresiasi sinergi DLU dengan BMKG Indonesia, Singapura, dan Australia untuk memantau kondisi cuaca 10 hari ke depan. “Kami bisa deteksi dini potensi gelombang tinggi sebelum BMKG keluarkan peringatan resmi,” jelasnya. Pendekatan proaktif ini dinilai krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan laut, terutama saat arus balik Lebaran yang padat.

Baca Juga  Jadwal Kapal Mudik Lebaran 2025 Balikpapan-Surabaya Cek Tanggal, Harga Tiket, dan Tips Mudik Nyaman!

Data menunjukkan, arus balik Lebaran Tanjung Perak mengalami penurunan penumpang kapal laut sekitar 15% dibanding tahun sebelumnya. BHS berharap, dengan perbaikan layanan dan infrastruktur, angka ini bisa meningkat di tahun mendatang. “Transportasi laut harus jadi pilihan utama karena kapasitasnya besar dan biaya lebih terjangkau,” pungkasnya.

Sistem ini mempercepat proses boarding dengan mengurangi antrean, tetapi perlu sosialisasi lebih intensif agar penumpang terbiasa.

DLU mengakses data BMKG tiga negara (Indonesia, Singapura, Australia) untuk analisis cuaca 10 hari ke depan, memungkinkan penyesuaian jadwal pelayaran secara dini.

Faktor preferensi moda transportasi lain dan kurangnya sosialisasi layanan kapal menjadi penyebab utama.