Sidoarjo, Ruang.co.id ā Dua anak kakak beradik kandung bernama Aulia Widayanti (35) dan Siti Ismiyah (30), penyandang difabel lumpuh kaki sejak lahir.
Kedua anak perempuan disabilitas ini, anak Munaim dan Senimah, Warga Desa Karangbong, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Aulia dan Siti, sapaan akrab kedua putri ini, sejak lahir sudah terlalu kenyang menghabiskan waktu hidupnya, dengan rebahan di tempat tidur rumahnya.
Meski pernah sekejap merasakan, Mereka kemudian sudah tidak pernah lagi menikmati udara sejuk dan embun pagi hari di luar rumahnya.
Kedua anak perempuan ini, tidak pernah lagi menikmati indahnya pemandangan alam sekitarnya, lantaran keterbatasan fisiknya.
Apalagi melihat lalu lalang kendaraan bermotor di jalan, ataupun riuh riang berbagai permainan lomba Agustusan mulai dari anak ā anak hingga lelaki perempuan dewasa, di kampung halamannya.
Dari tempat tidurnya, mereka berdua hanya bisa mendengar canda tawa dan cerita riang gembira aktivitas sekitarnya, setiap datangnya kemeriahan HUT Kemerdekaan RI. Selama puluhan tahun, mereka hanya bisa merasakan itu.
Mereka tidak menyangka, kalau Jumat pagi (5/9/2025) Subandi Bupati Sidoarjo mendatangi rumahnya, dengan membawakan dua set kursi roda sebagai bantuan Pemerintah Kab. Sidoarjo.
Seisi rumahnya, seraya tidak kuasa menyembunyikan perasaan harunya. Terutama Munain dan Senimah, sang orang tua yang fisiknya sempurna, tak kuasa menyembunyikan ekspresi harunya, ketika menerima kedatangan bupati beserta jajarannya terkait.
Sesekali pandangan mata pasangan suami istri ini tampak berkaca-kaca, tak kuasa saat Bupati Subandi menyerahkan langsung dua kursi roda untuk anak ā anaknya.
Ucap syukur dan terima kasih, beberapa kali terlintas di bibir pasutri (pasangan suami istri) ini. Munaim dan Senimah, merasa senang kedua putrinya memperoleh bantuan.
Kursi roda itu sangat berarti bagi keluarganya. Dengan bantuan itu, pasutri ini dapat mengajak anak -anaknya kembali dapat beraktivitas diluar rumah. Terlebih untuk mengajak berobat ke Puskesmas.
āNek diparingi ngeten, insya Allaah saged male teng Puskesmas (Kalau diberi bantuan begini, insya Allaah bisa lagi ke Puskesmas),ā ucap Senimah dengan terbatas ā bata singkat.
Memang, kedua putrinya, Aulia dan Siti saat balita pernah punya kursi roda, itu tutur cerita Senimah. Namun tidak lama kondisinya sudah rusak, sangat menghawatirkan jika dipakai. Rem kursi rodanya sudah tidak berfungsi.
āSiyen nggada namung pun rusak, ngeslong mboten kengeng di rem (dulu pernah punya, namun sudah rusak, tidak berfungsi remnya),ā imbuh ceritanya.
Bantuan dua set kursi roda ini memang merupakan bantuan resmi bagian dari program Pemkab. Sidoarjo. Bupati Subandi sendiri saat menyerahkannya, juga terlihat trenyuh saat melihat kondisi kedua anak Munaim dan Senimah itu.
āKita lihat kondisi ananda mbak Siti sama Auliya yang saat ini berusia 35 dan 30 tahun hanya bisa berbaring saja dikamar, dengan bantuan kursi roda dari pemerintah daerah, minimal mereka bisa keluar rumah untuk menghirup udara segar,ā ucap Bupati Subandi.
Bupati Subandi menambahkan, keluarga Munaim selain menerima dua kursi roda, juga mendapat bantuan uang tunai dan lainnya, datang dari Dana Desa, BPJS, dan Dinas Sosial.
Setidaknya harapan Pemkab Sidoarjo, berbagai bantuan itu dapat mengurangi beban hidup keluarganya. (Din)

