Ruang.co.id – Bau badan memang bisa bikin malu, apalagi kalau tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Eh, siapa yang bau ya?” dan kita langsung merasa jadi tersangka utama. Sering kali, orang menganggap bau badan hanya sekadar masalah kebersihan. Tapi, tahukah kamu bahwa dalam beberapa kasus, bau badan bisa menjadi tanda penyakit tertentu?
Yap, tubuh kita sebenarnya punya “kode rahasia” yang bisa memberi petunjuk tentang kondisi kesehatan. Jika bau badan terasa berbeda dari biasanya, lebih tajam, atau tetap muncul meski sudah pakai deodoran dan mandi berkali-kali, mungkin ini saatnya kamu lebih memperhatikan kesehatanmu.
Penasaran bau badan seperti apa yang harus diwaspadai? Yuk, kenali penyebabnya dan cara mengatasinya!
Bau badan sebenarnya terjadi karena keringat bercampur dengan bakteri yang hidup di kulit. Nah, kalau tiba-tiba baunya lebih menyengat atau tidak biasa, bisa jadi ada faktor lain yang berperan, seperti perubahan hormon, pola makan, atau bahkan gangguan kesehatan tertentu.
Setiap orang punya aroma tubuh alami yang berbeda, dan itu dipengaruhi oleh banyak hal. Tapi, jika bau badan berubah drastis atau sulit dikendalikan, bisa jadi ada sinyal dari tubuh yang perlu diperhatikan.
Bau Badan dan Tanda Penyakit yang Harus Diwaspadai
1. Bau Badan Amis atau Seperti Ikan Busuk – Bisa Jadi Trimethylaminuria
Pernah mencium bau badan seseorang yang mirip bau ikan busuk? Bisa jadi itu tanda trimethylaminuria, kondisi langka di mana tubuh tidak bisa memecah zat trimetilamina yang berbau amis. Akibatnya, zat ini menumpuk dalam tubuh dan keluar melalui keringat, urine, serta napas.
Kondisi ini sering kali bersifat genetik dan tidak bisa sembuh sepenuhnya. Namun, dengan pola makan yang tepat—mengurangi konsumsi makanan tinggi kolin seperti telur, ikan, dan hati—baunya bisa dikurangi.
2. Bau Badan yang Manis – Bisa Jadi Tanda Diabetes
Kalau bau badan atau napas seseorang cenderung manis atau mirip buah-buahan, hati-hati! Ini bisa jadi tanda ketoasidosis diabetik, kondisi serius akibat kadar gula darah yang sangat tinggi.
Saat tubuh kekurangan insulin, ia mulai membakar lemak sebagai sumber energi, menghasilkan zat bernama keton yang menyebabkan bau khas ini. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berakibat fatal. Jadi, jika ada gejala lain seperti haus berlebihan, sering buang air kecil, atau lemas, segera periksa ke dokter.
3. Bau Badan Asam atau Seperti Cuka – Bisa Jadi Gangguan Metabolisme
Jika bau badan cenderung asam seperti cuka atau fermentasi, ini bisa menandakan gangguan metabolisme yang memengaruhi bagaimana tubuh memproses makanan dan membuang racun.
Salah satu penyebabnya adalah kelebihan asam butirat, zat yang bisa membuat bau badan mirip dengan produk susu basi atau fermentasi. Masalah pada pencernaan atau gangguan hati juga bisa menyebabkan bau badan seperti ini.
4. Bau Badan yang Tajam dan Menyengat – Bisa Jadi Masalah Ginjal atau Hati
Orang dengan penyakit ginjal atau hati sering kali mengalami perubahan bau badan yang lebih kuat dan tidak biasa. Ini terjadi karena racun yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal atau hati justru menumpuk dalam tubuh dan keluar melalui keringat.
Jika bau badan tiba-tiba berubah drastis dan tidak bisa diatasi dengan cara biasa, disertai dengan gejala lain seperti mudah lelah, mual, atau perubahan warna urine, ada baiknya segera konsultasi ke dokter.
5. Bau Keringat yang Mirip Alkohol – Bisa Jadi Masalah pada Hati
Pernah mencium seseorang yang baunya seperti habis minum alkohol padahal dia tidak minum? Bisa jadi itu tanda bahwa hati tidak berfungsi dengan baik.
Ketika hati tidak bisa memproses racun dengan benar, zat beracun menumpuk dan keluar melalui keringat. Bau yang muncul bisa mirip alkohol atau bahkan mirip seperti bau bahan kimia.
Cara Mengatasi Bau Badan Agar Tetap Percaya Diri
Kalau kamu merasa bau badan mulai mengganggu, jangan panik dulu! Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Jaga Kebersihan Tubuh dengan Mandi Rutin
Mandi setidaknya dua kali sehari bisa membantu menghilangkan bakteri penyebab bau badan. Gunakan sabun antibakteri agar kulit tetap bersih dan segar lebih lama.
2. Pilih Deodoran yang Tepat
Bukan sekadar wangi, pilih deodoran atau antiperspiran yang bisa mengontrol produksi keringat dan membunuh bakteri. Deodoran yang mengandung aluminium chloride biasanya lebih efektif untuk mengatasi bau badan berlebih.
3. Perhatikan Pola Makan
Apa yang kamu makan juga bisa memengaruhi bau badan. Hindari makanan yang berpotensi memperparah bau, seperti bawang putih, bawang merah, makanan tinggi lemak, dan alkohol. Sebaliknya, perbanyak makanan sehat seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
4. Minum Air Putih yang Cukup
Air membantu tubuh membuang racun melalui urine, bukan melalui keringat. Dengan minum cukup air, bau badan bisa lebih terkendali.
5. Gunakan Bahan Alami untuk Mengurangi Bau Badan
Beberapa bahan alami seperti cuka apel, baking soda, dan lemon bisa membantu menyeimbangkan pH kulit dan mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.
6. Periksa Kondisi Kesehatan Jika Bau Badan Tak Kunjung Hilang
Jika sudah melakukan berbagai cara tapi bau badan tetap tak tertahankan, jangan ragu untuk