Dandim Sidoarjo Beraksi! Bersih-Bersih Sungai Berjibaku dengan Sampah Diapers

Ruang redaksi
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id – Musim hujan yang disertai banjir rob kembali melanda Sidoarjo. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama di kawasan pedesaan yang kerap terendam air. Tidak ingin berdiam diri, Forkompinda Sidoarjo turun tangan dengan menggelar aksi gotong royong untuk membersihkan aliran sungai yang tersumbat enceng gondok dan sampah rumah tangga.

Pagi ini, Komandan Kodim (Dandim) 0816 Sidoarjo, Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, memimpin langsung kerja bakti di Dusun Kempreng, Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman. Bersama 600 personel gabungan dari berbagai instansi dan warga setempat, aksi bersih-bersih ini menjadi momentum penting dalam upaya mengatasi masalah banjir.

Tanpa ragu, Dandim Letkol Dedyk langsung turun ke sungai yang penuh dengan enceng gondok. Dengan tenaga penuh, ia mengangkat tumpukan tanaman liar tersebut ke daratan, diikuti jajaran Danramil, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Satpol PP Sidoarjo.

Namun, kejutan terjadi saat Dandim menemukan tumpukan sampah diapers di bawah enceng gondok. Bau menyengat segera tercium dari plastik-plastik yang tidak terurai, menambah berat tugas bersih-bersih pagi itu. “Kita temukan banyak diapers dan sampah rumah tangga yang menyumbat aliran sungai Dusun Kempreng ini,” ungkap Letkol Dedyk.

Menurutnya, kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menjadi salah satu penyebab utama penyumbatan aliran air yang memicu banjir di kawasan tersebut.

Dandim menegaskan bahwa aksi bersih-bersih ini bukan sekadar solusi sementara. Ia menginstruksikan seluruh Koramil, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk terus menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan sungai. “Kami minta warga tidak membuang sampah ke sungai dan memanfaatkan tempat sampah yang telah disediakan,” tegasnya.

Senada dengan Dandim, Camat Taman, Ari Prabowo, menyampaikan bahwa program bersih-bersih ini akan dilakukan secara rutin setiap Jumat pagi. “Kami juga bekerja sama dengan PU Cipta Karya Sidoarjo untuk melakukan pengerukan pada aliran sungai yang mengalami pendangkalan,” ujar Ari.

Ia menambahkan bahwa edukasi berkelanjutan kepada warga menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah sampah di sungai. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat akan terus diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Program bersih-bersih sungai di Sidoarjo tidak hanya menjadi ajang gotong royong, tetapi juga langkah penting dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Dengan sinergi antara Forkompinda, perangkat desa, dan warga, harapan akan terwujudnya aliran sungai yang bersih dan bebas sumbatan semakin nyata.

Aksi pagi ini di Dusun Kempreng hanyalah awal. Pemerintah dan masyarakat Sidoarjo telah berkomitmen untuk menjadikan kegiatan ini sebagai gerakan berkelanjutan demi masa depan lingkungan yang lebih baik. (DIN)