Mojokerto, Ruang.co.id – Tim pemenagan Mubarok, Muhamad Al Barra dengan Muhamad Rizal Oktavian terus mensolidkan untuk mempertebal kemenangan pasangan calon Mubarok di Kabupaten Mojokerto. Prof. KH. Asep Saifudin Chalim MA mengajak tim pemenangan Mubarok, terdiri dari korcam, kordes dan kor RT wilayah Pungging, lakukan istighosah dan baca Hizib di kediaman H. Afan Faizin Warga Dusun Adisono Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Mojokerto. Selasa (03/9/2024) malam.
Dalam istighosah tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, rois syuriah MWCNU Pungging, KH. Mustofa Idris, MUI Kec. Pungging KH. Yahya, Ketua tanfidziah MWCNU Pungging, H. Afan Faizin Mpd, tokoh agama desa Sekargadung, KH. Sulaiman, tokoh agama Desa Bangun KH. Choiri Asadulloh dan DR. H. Achmady orang tua Cawabup Mojokerto, dr. Rizal Oktavian.
DR. H. Achmady Msi, mantan Bupati Mojokerto 2000-2008 menegaskan pada ratusan tim pemenangan Mubarok, bahwasannya dr. Rizal Oktavian yang jadi cawabup Mojokerto dampingi cabup Mojokerto Gus Barra itu ialah putra pertamanya, bukan cucunya , ” cawabup dr. Rizal ini merupakan anak kandung yang pertama, memang wajahnya tampan, kalau saya bapaknya ini jelek , “ ujar Achmady disambut gelak tawa ratusan pendukung Mubarok.
Pada kesempatan itu, Achmady meminta tolong pada ratusan warga Pungging yang hadir, untuk pilih Mubarok di pilkada Mojokerto 2024 mendatang, “Mohon bantuan, didoakan, di dukung, disebarluaskan ke tetangga masyarakat luas, dan yang penting nanti ketika gunakan hak suara di TPS, pilih pasangan Mubarok, insya Alloh menang mutlak. “tandas Achmady.
Lanjut dikatakan Achmady, kita terus ikhtiar dan doa demi kemenangan Mubarok, Jalur langit berjalan, jalur darat juga berjalan,”jalur langit kita berdoa, bahkan tadi sama Pak Kiai Asep diajak baca hizib nashor biar selamat semua. Jalur darat kita silaturahim, lakukan pendataan optimal biar hasilnya optimal, “ucap Achmady.
Diakhir sambutan. Achmady mengungkapkan, pilkada Mojokerto 2024, pilihlah pemimpin yang bawa Mojokerto jauh lebih baik dari tahun kemarin, bahkan, kalau Mubarok pimpin Mojokerto, Ia bersama Kiai Asep akan terus ikut memberi nasehat bila ada yang melenceng.
“kalau Mubarok jadi pemimpin Mojokerto, kami turut mengawasi, bila Gus Barra ada kekeliruan pasti akan diingatkan oleh Kiai Asep, sedangkan dr. Rizal bila ada kekeliruan maka saya yang akan ingatkan, kalau perlu saya seplak dalam mengingatkan, “ ujar Achmady
Sementara itu, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dalam sambutannya, Pasangan Muhamad Al Barra dengan Muhamad Rizal Oktavian, dengan akronim Mubarok artinya bertabur keberkahan. Kiai Asep panggilan akrabnya mengungkapkan, kreteria pemimpin itu ialah kerjanya harus orientasi untuk kesejahteraan rakyat, jangan untuk kesejahteraannya sendiri. ” Bila Mubarok diberi amanah pimpin Mojokerto ada beberapa program untuk mensejahterakan masyarakat melalui beberapa bidang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, industri, “kata Kiai Asep usai pimpin istighosah.
Kesejahteraan bidang pangan, lanjut Kiai Asep jangan sampai ada orang dikabupaten Mojokerto gak bisa makan. Kesejahteraan dibidang papan, jangan sampai ada rakyat Mojokerto tinggal dirumah tidak layak huni, gam punya jamban, gak punya kamar mandi. Kesejahteraan di bidang kesehatan, akan upayakan pengobatan gratis, warga yang berobat hanya berdasarkan KTP Mojokerto, daerah lain bisa kenapa Mojokerto gak bisa. Kesejahteraan Bidang Pendidikan, bagaimana SMA di Mojokerto bisa maju, karena selama ini SMA di Mojokerto belum maju, “ kalau dikumpulkan belasan SMA yang ada di Mojokerto, berapa lulusan yang bisa diterima di fakultas kedokteran, kalah jauh sama SMA/ MA di Amanatul Ummah, lebih dari 50 siswa tahun ini diterima di fakultas kedokteran, “ terang Kiai Asep.
Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah juga paparkan kesejahteraan bidang industri yang akan diperjuangkan oleh pasangan Mubarok, dengan cara mendatangkan investor, mempermudah izin – izin yang barkaitan, jangan sampai investor lari dari Kabupaten Mojokerto, “Mubarok akan permudah investor dalam pengurusan perizinan, asalkan komitment tenaga kerja harus dari kabupaten Mojokerto kecuali tenaga yang butuhkah skill harus dari luar, “ jelas Kiai Asep.
Usai sambutan, Acara Istighosah bersama ratusan korcam, kordes, kor RT dan baca hizib nashor, ditutup do’a oleh dua kiai khos kecamatan Pungging, KH. Yahya dan KH. Mustofa Idris.
