Ruang.co.id – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, RW15 Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya, membuktikan bahwa nilai gotong royong masih hidup dan mengakar kuat. Memasuki bulan Ramadhan 1446 H, warga setempat menggelar serangkaian kegiatan sosial yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya sekadar bagi-bagi takjil, mereka juga mengumpulkan dana swadaya untuk membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu di wilayahnya.
Mikhael Markus, Ketua RW15 Medokan Ayu, dengan penuh semangat menceritakan bagaimana tradisi tahunan ini terbentuk. “Ini murni inisiatif warga. Setiap tahun, kami mengumpulkan sumbangan sukarela untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya. Kegiatan ini tidak hanya tentang berbagi materi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga, sesuatu yang semakin langka di lingkungan perkotaan.
Kehadiran Aipda Sofian Maulana selaku Bhabinkamtibmas Polsek Rungkut dan Serda Hendro Fridiyanto dari Babinsa Koramil 0830/11 Rungkut menjadi bukti nyata dukungan aparat terhadap kegiatan masyarakat. Keduanya turun langsung membantu pendistribusian sembako di Pendopo Balai RW15.
“Kami sangat mengapresiasi semangat warga Medokan Ayu. Kegiatan seperti ini tidak hanya membantu secara materiil, tetapi juga membangun rasa aman dan kebersamaan,” kata Aipda Sofian. Sementara itu, Serda Hendro menambahkan, “Gotong royong adalah warisan leluhur yang harus kita jaga, terutama di kota besar seperti Surabaya.”
Pembagian paket sembako berlangsung pada Kamis, 27 Maret 2025, mulai pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Sebanyak 2025 paket berisi bahan pokok seperti beras, minyak, gula, dan telur dibagikan kepada warga yang telah terdata oleh ketua RT setempat. Proses berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara pengurus RW, Kader Surabaya Hebat (KSH), dan aparat keamanan.
Aktivitas seperti ini menunjukkan bahwa gotong royong bukan sekadar tradisi, melainkan kebutuhan sosial di era modern. Di tengah individualisme perkotaan, RW15 Medokan Ayu berhasil menciptakan ruang untuk empati dan kepedulian. “Ini tentang bagaimana kita sebagai masyarakat saling menguatkan,” tegas Mikhael.
Dukungan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga menjadi contoh nyata sinergi antara masyarakat dan aparat. Kolaborasi semacam ini tidak hanya bermanfaat secara langsung bagi penerima bantuan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan keamanan lingkungan.