Surabaya, Ruang.co.id – Kota Surabaya kembali diwarnai peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda. Prediksi ini mencakup potensi hujan lebat disertai angin kencang yang akan berlangsung hingga 10 Januari 2025. Warga diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan dampak lainnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, menjelaskan, “Saat ini, terdapat peningkatan aktivitas awan hujan yang signifikan di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya. Masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap potensi pohon tumbang atau kerusakan akibat angin kencang.”
Surabaya diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara merata di beberapa wilayah kota. BMKG juga mengidentifikasi adanya potensi bencana, seperti genangan air di kawasan rawan banjir, terutama di daerah dengan sistem drainase kurang memadai.
“Dalam beberapa hari ke depan, kondisi angin diprediksi mencapai kecepatan hingga 40 km/jam. Hal ini bisa memicu kerusakan ringan hingga sedang, terutama di area permukiman padat,” tambah Teguh.
Cuaca ekstrem di Surabaya kali ini dipengaruhi oleh fenomena atmosfer yang cukup kompleks. BMKG mencatat adanya pengaruh La Nina moderat yang memperkuat intensitas hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Selain itu, konvergensi massa udara di sekitar Laut Jawa menjadi pemicu terbentuknya awan cumulonimbus, yang berpotensi membawa hujan deras. Masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, terutama saat terpantau awan gelap di langit.
BMKG mengimbau warga Surabaya untuk memperhatikan informasi terkini mengenai kondisi cuaca melalui aplikasi dan situs resmi BMKG. Warga juga diminta memastikan lingkungan sekitar tetap aman, seperti memotong dahan pohon yang rawan tumbang serta membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
“Kami harap masyarakat tetap waspada dan mengikuti rekomendasi dari instansi terkait. Jangan memaksakan diri untuk keluar rumah saat hujan deras, terutama jika tidak mendesak,” ujar Teguh.
Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan BPBD telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, seperti posko siaga bencana di beberapa wilayah strategis. Warga yang membutuhkan bantuan dapat segera menghubungi nomor darurat yang telah disediakan.
Dengan langkah mitigasi yang baik dan kesadaran masyarakat, dampak cuaca ekstrem diharapkan dapat diminimalkan. Namun, BMKG tetap mengingatkan, kewaspadaan tinggi menjadi kunci utama dalam menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu ini
