Sidoarjo, Ruang.co.id ā Bupati Subandi memerintahkan seluruh jajaran proyek, mempercepat penyelesaian lantai bawah Rumah Pompa Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi.
Karena jika hujan ekstrem tiba, rumah pompa ini menjadi titik paling krusial dalam pengendalian debit air dari Kecamatan Tanggulangin. Ia meminta tambahan tenaga kerja, dan pengawasan ketat dari Dinas PU Bina Marga (PUBM).
Bupati menekankan, bahwa pengerjaan lantai dasar tidak boleh meleset karena menjadi jalur utama pembuangan air ke Boezem Kedungbanteng. Lantai dasar tersebut meliputi penampungan air dan lumpur aliran sungai, berukuran 15 meter persegi dan dengan kedalaman dua meter.
āKalau bisa Jumat, lantai bawah itu harus sudah selesai. Pekerjaan paling sulit ya lantai bawah ini, jadi harus dimaksimalkan,ā tegas Subandi, dalam rapat bersama Kepala Dinas PUMBSDA dan pihak terkit, di Opsroom Setda, Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa setelah lantai bawah selesai, sistem pembuangan air bisa beroperasi dalam kondisi cuaca apa pun. Jika tidak, air dari Tanggulangin akan kembali tertahan dan memperbesar risiko banjir yang selama ini menghantui ribuan warga.
Sebelumnya, Bupati Subandi melakukan sidak lapangan di Rumah Pompa Kedungpeluk, pada Senin (1/13/2025). Saat itu bupati sempat mengatakan, progres pelaksanaan proyeknya masih 49 persen, tidak sesuai harapan Pemkab dengan target 70 persen.
Bupati juga mengatakan proyek tersebut mengalami deviasi 30 persen, meski tidak relevan dengan penilaian progres pekerjaannya, yang semestinya dalam acuan target progres, pekerjaan itu mengalami deviasi 21 persen.
Data lapangan menunjukkan tenggat kontrak proyek berakhir pada 26 Desember 2025, menyisakan waktu tiga pekan.
Sesuai regulasi, kontraktor masih memiliki tambahan waktu 50 hari, namun akan dikenai denda keterlambatan sesuai ketentuan pemerintah.
āKalau dalam waktu 3 minggu tidak selesai, ya otomatis ada tambahan waktu dengan denda,ā ujar Subandi. Menurut aturan pengadaan pemerintah, denda keterlambatan terkena per hari sampai pekerjaan tuntas.
Bupati menegaskan pemerintah tidak ingin proyek vital ini terhenti atau berujung wanprestasi. āKalau sampai pelaksana wanprestasi, kasihan warga Tanggulangin yang kebanjiran,ā imbuhnya.
Di lokasi proyek, mandor lapangan, Supardi, memastikan pekerjaan tetap berjalan meski terhambat cuaca ekstrem sebelum dua pekan lalu.
āKami sedang mengeringkan dasar aliran air agar bisa mengecor penampungan. Semoga beberapa hari ini tidak hujan supaya selesai tidak sampai seminggu,ā ujarnya.
Supardi menyebut pekerjaan tersisa meliputi penyelesaian lantai dua, finishing tembok, saluran pembuangan, serta topping bangunan. Ia mengakui efektivitas kerja baru membaik dua pekan terakhir setelah hujan ekstrem mereda.
Bupati Subandi berencana melakukan sidak kembali untuk memastikan penyelesaiannya, pada lusa, Jumat (5/13/2025). Pemkab berharap, percepatan ini menjadi penentu keberhasilan solusi banjir Tanggulangin, yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

