Ruang.co.id – Pemerintah Arab Saudi secara resmi menerapkan sistem terbaru pengurusan visa umroh melalui aplikasi Nusuk mulai tahun 1447 Hijriyah. Menurut penjelasan H. Khusaini Basir, Direktur Chatour Travel Haji dan Umroh, perubahan kebijakan visa umroh ini merupakan langkah revolusioner dalam digitalisasi proses ibadah. Sistem yang sebelumnya hanya memerlukan pengiriman dokumen dasar kini berubah menjadi proses verifikasi multi-tahap melalui platform digital terintegrasi. Senin, (14/7/2025).
Aplikasi Nusuk kini menjadi platform wajib dalam proses pengajuan visa umroh. Sistem ini terhubung langsung dengan database otoritas setempat, memastikan setiap reservasi hotel di Mekkah dan Madinah telah dikonfirmasi ketersediaannya. Sebagai contoh, jamaah yang menginap di Hotel Ruff Madinah atau Sofa Orchid Mekkah harus melampirkan bukti pembayaran yang telah divalidasi melalui aplikasi tersebut. Proses Integrasi sistem visa umroh ini menjamin akurasi data dan meminimalisir potensi kesalahan administrasi. “Dokumen tidak lagi cukup berupa klaim, melainkan harus tercatat dalam database resmi,” tegas Khusaini.
Kebijakan baru ini membawa konsekuensi signifikan bagi berbagai pihak. Praktik umroh secara mandiri atau backpacker menjadi semakin sulit dilakukan, sejalan dengan rekomendasi Kementerian Agama. Selain itu, aturan reservasi individual juga berlaku untuk jamaah anak-anak, menghilangkan kebijakan potongan harga yang sebelumnya sering ditawarkan. Bagi biro perjalanan, perubahan ini menjadi ujian kemampuan dalam mengelola administrasi secara lebih detail dan transparan.
Chatour Travel telah membuktikan kesiapannya menghadapi musim umroh 1447H dengan memberangkatkan jamaah perdana pada minggu pertama di bulan Juli 2025. Dan pada minggu kedua bulan Juli langsung menggunakan Garuda Indonesia Penerbangan langsung rute Surabaya-Jeddah ini berjalan lancar berkat kelengkapan dokumen yang telah tervalidasi sistem Nusuk, mulai dari visa, tiket, hingga reservasi hotel di Madinah dan Mekkah. Kesiapan operasional ini akan kembali diuji dengan keberangkatan jamaah berikutnya yang dijadwalkan dini hari esok.
Biro perjalanan ini mencatatkan prestasi signifikan dengan menerima 1.400 jamaah untuk bulan Juli dan 3.000 jamaah untuk Agustus – semuanya telah memenuhi persyaratan administrasi terbaru. “Seluruh dokumen inti termasuk tiket pesawat dan reservasi hotel melalui Nusuk sudah 100% ready,” tegas H. Khusaini Basir, Direktur Chatour Travel. Tinggal menunggu finalisasi visa dan konfirmasi tiket dari otoritas terkait untuk menyelesaikan proses pemberangkatan.
Kesiapan Chatour Travel menghadapi regulasi baru menjadi bukti nyata transformasi digital industri umroh. Dengan 4.400 jamaah terdaftar dalam dua bulan pertama, mereka tidak hanya unggul secara kuantitas tetapi juga presisi administrasi. Sistem Nusuk memungkinkan verifikasi real-time akomodasi, menjamin kepastian tempat tinggal jamaah selama menunaikan ibadah di tanah suci.
Perubahan sistem visa umroh ini mencerminkan upaya otoritas Arab Saudi dalam meningkatkan akurasi data jamaah. Mekanisme verifikasi melalui aplikasi Nusuk tidak hanya memastikan ketersediaan akomodasi, tetapi juga memperkuat sistem pelaporan bagi biro perjalanan. Bagi jamaah, kebijakan ini memberikan jaminan kepastian tempat menginap selama menunaikan ibadah umroh.
Dari perspektif industri, transformasi digital ini mendorong standardisasi layanan biro perjalanan haji dan umroh. Hanya penyelenggara dengan sistem administrasi yang tertata yang mampu memenuhi persyaratan baru tersebut. Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah umroh secara keseluruhan.

