Final Destination: Bloodlines Pecahkan Rekor Ulasan Terbaik Sepanjang Sejarah Franchise

Final Destination Bloodlines
Final Destination: Bloodlines raih skor 93% di Rotten Tomatoes, jadi film terbaik sepanjang franchise. Foto: @IG_moviezy.id
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Waralaba horor legendaris kembali memukau. Final Destination: Bloodlines tak hanya memenuhi ekspektasi penggemar, tetapi juga memecahkan rekor dengan skor 93% di Rotten Tomatoes. Pencapaian ini menjadikannya film berrating tertinggi dalam sejarah franchise, menggeser Final Destination 5 (63%) sebagai pemegang rekor sebelumnya. Bagi penggemar setia, angka ini membuktikan bahwa seri ini masih mampu berinovasi setelah 25 tahun.

Dari Horor Murahan ke Masterpiece Kritikus

Franchise Final Destination selalu jadi favorit penonton sejak 2000 berkat adegan kematian spektakuler yang memanfaatkan benda sehari-hari. Namun, kritikus kerap merendahkannya sebagai “hiburan murahan” tanpa kedalaman cerita. Bloodlines mengubah narasi itu. Film ini tidak hanya mempertahankan tradisi kematian kreatif, tetapi juga menyuntikkan drama keluarga dan karakter yang lebih manusiawi.

Kritikus dari Screent Rant menyebutnya sebagai “evolusi tak terduga” untuk franchise yang biasanya mengandalkan gore dan jumpscare. Sementara itu, IMDb mencatat peningkatan signifikan dalam depth karakter, terutama lewat kembalinya Tony Todd sebagai William Bludworth.

Baca Juga  Tenung: Kutukan Mati Suri yang Mengubah Ibu Jadi Pembunuh dalam Film Horor Terbaru Risa Saraswati

Rahasia Kesuksesan Bloodlines: Lebih dari Sekadar Kematian Brutal

Kematian Kreatif dengan Sentuhan Humor Gelap

Salah satu daya tarik utama Bloodlines adalah penggunaan benda-benda tak terduga dalam adegan kematian. Jika sebelumnya franchise ini terkenal dengan kecelakaan spektakuler, kali ini tim kreatif berhasil memadukan ketegangan horor dengan komedi hitam. Adegan yang melibatkan peralatan rumah tangga jadi sorotan, di mana benda-benda biasa berubah menjadi alat maut yang mengundang decak kagum sekaligus tawa.

Baca Juga  Trailer Jalan Pulang Akhirnya Rilis! Luna Maya Hadirkan Horor Mistis dengan Adegan yang Bikin Merinding

Tony Todd dan Kedalaman Emosional yang Baru

Kehadiran Tony Todd sebagai William Bludworth bukan sekadar fan service. Karakternya kali ini diberi latar belakang emosional yang dalam, menciptakan momen-momen dramatis yang jarang ditemui di film horor slasher. Kritikus dari Variety memuji adegan monolognya sebagai “salah satu momen terkuat dalam franchise”.

Penulisan Karakter yang Lebih Matang

Berbeda dengan film sebelumnya yang sengaja membuat karakter “tidak disukai” agar kematiannya tidak terlalu menyakitkan, Bloodlines justru membangun ikatan emosional antara penonton dan tokoh-tokohnya. Pendekatan ini meningkatkan tensi, karena penonton benar-benar khawatir akan nasib mereka.

Baca Juga  Warung Pocong Siap Guncang Bioskop 2025 Kolaborasi 3 Komika Ini Bikin Horor Jadi Lucu tapi Tetap Mistis!

Apakah Bloodlines Akan Mengubah Masa Depan Franchise Ini?

Kesuksesan Bloodlines membuka peluang baru. Film ini membuktikan bahwa horor tidak harus terjebak dalam formula lama. Dengan rating tinggi di Rotten Tomatoes, respons positif kritikus, dan antusiasme penggemar, studio kemungkinan akan mengadopsi pendekatan serupa untuk sekuel berikutnya.

Bagi penggemar horor, film ini adalah bukti bahwa genre ini bisa lebih dari sekadar darah dan teriakan. Kombinasi sempurna antara ketegangan, humor, dan drama menjadikan Bloodlines tontonan wajib tahun ini.

Horor yang Berani Berubah

Final Destination: Bloodlines bukan sekadar sekuel—ia adalah pernyataan. Film ini berhasil menyeimbangkan fan service dengan inovasi, sesuatu yang jarang dilakukan franchise horor lama. Dengan rating 93% di Rotten Tomatoes, pujian kritikus, dan pendekatan cerita yang lebih berani, Bloodlines layak disebut sebagai titik balik terbesar dalam sejarah seri ini.

Sudah nonton?