Ruang.co.id – Usai libur Lebaran, jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur memulai kembali aktivitas kerja dengan semangat baru melalui acara Halal Bihalal yang digelar di Kantor Disperpusip Jatim, Surabaya, Kamis (10/4/2025). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi tradisional, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dan arsip di tengah tantangan anggaran yang terbatas.
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi, menegaskan bahwa kebermanfaatan layanan harus menjadi prioritas utama. “Kita adalah ujung tombak literasi Jawa Timur. Meski anggaran tidak selalu ideal, pelayanan kepada masyarakat harus tetap maksimal,” tegasnya di hadapan 197 pegawai, termasuk para purnatugas yang turut hadir.
Tiat menekankan pentingnya melayani dengan hati. “Bekerja dengan riang gembira akan menular ke masyarakat. Jadikan Disperpusip sebagai rumah kedua, tempat kita semua berkontribusi dengan penuh dedikasi,” pesannya. Pendekatan ini dinilai krusial dalam upaya meningkatkan minat baca dan literasi di Jawa Timur, yang membutuhkan sinergi seluruh elemen.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Disperpusip Jatim tetap berkomitmen untuk melakukan pembenahan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). “Tahun ini, kita akan memprioritaskan penataan fisik gedung, tetapi peningkatan kompetensi pegawai juga tidak kalah penting,” jelas Tiat, yang pernah menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi.
Untuk meningkatkan kapasitas SDM, Disperpusip Jatim menggelar berbagai program pelatihan dan kompetisi internal, seperti lomba karya tulis, yang diharapkan dapat memacu kreativitas dan inovasi pegawai. Selain itu, grup hadrah karyawan “Nidaul Ilmi” (Seruan Ilmu) disebut sebagai contoh nyata pengembangan budaya literasi berbasis passion. “Ini bukti bahwa inovasi bisa dimulai dari hal sederhana. Ke depan, kami akan mendorong lebih banyak kegiatan serupa untuk memperkuat ekosistem literasi di Jawa Timur,” ujar Tiat.
Dalam kesempatan tersebut, Tiat juga mengajak seluruh pegawai untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan ke depan. “Literasi bukan hanya tanggung jawab Disperpusip, tetapi juga seluruh masyarakat. Kita harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas, sekolah, dan perguruan tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa perpustakaan tidak hanya sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan. “Kita harus terus berinovasi, baik dalam layanan digital maupun program-program kreatif yang dapat menarik minat baca masyarakat,” imbuhnya.
Acara Halal Bihalal tersebut ditutup dengan tradisi saling memaafkan dan tausiyah dari Pustama Disperpusip, Sukaryo, yang mengingatkan pentingnya konsistensi ibadah pasca-Ramadhan. “Bertakwalah bukan hanya saat Ramadhan. Ridho Allah harus menjadi tujuan dalam setiap langkah kita, termasuk dalam bekerja dan melayani masyarakat,” pesannya.
Dengan semangat baru pasca-Lebaran, Halal Bihalal Disperpusip Jatim siap menghadapi tahun 2025 dengan berbagai program strategis untuk meningkatkan literasi dan pelayanan arsip di Jawa Timur. Komitmen untuk melayani dengan hati, memperkuat SDM, dan berinovasi di tengah keterbatasan menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi tersebut.